VISI NEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan alasannya melakukan sidak ke sejumlah perusahaan, termasuk pabrik air mineral, serta menyoroti persoalan truk kelebihan muatan dan aktivitas tambang yang dinilai merugikan masyarakat.

Menurut Dedi, langkah tersebut diambil untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan industri dan kesejahteraan warga sekitar.

“Keseimbangannya adalah manakala ada perusahaan air mineral di situ maka rakyat di situ harus memiliki kecukupan air, rakyatnya harus bisa bekerja, jalannya harus bagus, para petaninya tidak boleh kekurangan air,” ujar Dedi dikutip dari akun Instagram resminya, Jumat (24/10/2025).

Ia menegaskan bahwa kehadiran industri seharusnya membawa manfaat bagi masyarakat sekitar, bukan sebaliknya.

“Industri harus membangun rasa kesejahteraan bagi lingkungan, bukan bertentangan dengan kepentingan warga di sekitarnya,” tambahnya.

Dedi juga menyoroti pentingnya pendidikan yang memadai sebagai hasil dari kontribusi pajak perusahaan.

“Pendidikan didapat dari pajak perusahaan sehingga anak-anak yang punya kualitas bisa sekolah gratis sampai perguruan tinggi. Infrastruktur juga harus baik, rakyatnya cukup gizi dan punya rumah yang layak,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pajak yang dipungut dari perusahaan seharusnya dikembalikan terlebih dahulu untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Sejahterakan dulu lingkungannya. Jangan sampai tiap waktu kebisingan, dapat limbah, udaranya buruk, tapi masyarakatnya miskin,” tegas Dedi.

Selain itu, Dedi juga memperingatkan soal kendaraan dengan tonase berlebih yang dapat merusak jalan dan menghambat pembangunan sumber daya manusia.

“Kalau jalannya cepat rusak, maka pembangunan akan balik lagi ke jalan terus. Akibatnya, kita tidak punya kesempatan berinvestasi pada sumber daya manusia untuk masa depan,” ujarnya.

Dedi menegaskan komitmennya untuk terus mengawasi kegiatan industri dan tambang di Jawa Barat agar tetap sejalan dengan kepentingan publik. @kanesa