VISI.NEWS |BANDUNG – Anggota DPRD Jabar, Reynaldi menyayangkan aksi demontrasi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM yang berujung ricuh di halaman Gedung DPRD Jabar pada Kamis (23/9/22).
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 10 mahasiswa akhirnya ditangkap pihak kepolisian, bahkan diketahui ada sejumlah mahasiswa yang masuk kedalan daftar pencarian orang (DPO).
“Kami sangat menyayangkan aksi mahasiswa yang berujung bentrok, sampai ada 10 mahasiswa ditangkap polisi, bahkan menurut informasi ada yang masuk DPO Polda Jabar,” katanya.
Reunaldi menambahkan, aksi mahasiswa yang berujung ricuh itu, masih menurut informasi diduga akibat bentrok dengan kepolisian yang berjaga, hingga akhirnya pasca kericuhan pecah.
“Ke-10 mahasiswa itu ditangkap saat polisi berupaya memukul mundur ratusan mahasiswa pasca kericuhan pecah, dimana mahasiswa nekat memaksa masuk Gedung DPRD Jabar,” sambungnya.
Pada saat itu, lanjut Anggota Komisi 1 DPRD Jabar ini, polisi berupaya mencegah aksi mahasiswa itu akhirnya menembakkan air dari water cannon dan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa.
“Kemudian memukul mundur mahasiswa ke arah Jalan Trunojoyo hingga Jalan Ir H Djuanda serta Gedung Sate, akhirnya 10 mahasiswa diamankan pihak kepolisian,” ujarnya.
Terakhir, Reynaldi berharap agar dalam menyuarakan aspirasi, bisa berjalan tertib, lancar, dan saling mengamankan, pasalnya kericuhan itu bisa merugikan baik diri sendiri ataupun oranglain.
“Kami berharap kejadian serupa tidak kemudian terjadi kembali terhadap siapalun oleh siapapun, unjuk rasa memang di lindungi undang-undang, namun alangkah baiknya berjalan dengan tertib,” pungkasnya. @eko