Search
Close this search box.

Deni Ramdani “Nyantri” Semalam di Ponpes Maniis

Deni Ramdani Sagara berada di kobong Pesantren Maniis./visi.news/budi s. ombik

Bagikan :

VISI.NEWS – Pondok pesantren merupakan tempat untuk menimba dan memperdalam ilmu agama Islam. Siapa pun orang yang berniat untuk mempelajarinya pasti “masantren.”

Tak terkecuali Wakil Bupati Tasikmalaya terpilih antar waktu, Deni Ramdani Sagara selama satu malam dirinya “mondok moek” memperdalam ilmu agama Islam di Ponpes Maniis.

Pondok Pesantren yang dipimpin oleh Kiai Encep terletak di pedalaman desa di Kampung Maniis, Desa Karyawangi, Kecamatan Salopa. Suasananya masih murni alam desa yang belum tersentuh teknologi.

Dalam “masantren”-nya itu, Deni berdialog soal ilmu agama dengan pimpinan pondok pesantren.

Bukan hanya itu, Deni berbaur dengan para santri lainnya layaknya santri Maniis.

“Saya melakukan salat berjemaah magrib, isya, dan subuh. Bahkan makan nasi liwet bersama-sama dengan santri,” katanya kepada VISI.NEWS usai melakukan “masantren,” Rabu (24/2/21).

Diakuinya, pihaknya merasa bersyukur sudah bisa menimba ilmu agama di pesantren tersebut, meski waktunya singkat yakni satu malam.

“Meskipun hanya satu malam, tetapi sangat bermakna bisa mendapatkan ilmu yang luar biasa,” cetusnya lagi.

Dikatakannya, sebagai seorang publik figur dan pemimpin, selain harus mengetahui ilmu agama juga dekat dengan masyarakat.

“Ya, ini dilakukan untuk meminta arahan dari para ulama dan kiai agar ketika memipin tidak salah jalan,” katanya.

Deni menjelaskan, meski jabatan Wakil Bupati hanya sebentar, yaitu mengisi posisi waktu kosong, dirinya berusaha untuk menjadi pemimpin yang amanah untuk kemaslahatan umat.

“Ini urusannya bukan hanya mempertanggungjawabkan di hadapan masyarakat kabupaten, tetapi kepada Allah,” tuturnya.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Maniis, Kiai Encep, merasa bangga dengan santrinya yang juga sebagai pejabat tinggi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

“Mulanya saya kaget. Kok..sekelas wakil bupati mau masantren di sini,” aku Kiai Encep saat dikonfirmasi terkait kedatangan Deni Ramdani Sagara tersebut.

Baca Juga :  Akibat Hujan Deras, Lima Desa di Bandung Barat Diterjang Longsor

Disebutkan Kiai Encep, sejak pertama kali berdiri, pesantren yang sudah dikenal hingga Madura memiliki jumlah santri yang dibatasi, yaitu 50 orang.

“Dan ajaran yang disampaikan kepada santri lebih menekankan ajaran ilmu tasawuf,” kata kiai.@bik

Baca Berita Menarik Lainnya :