Search
Close this search box.

Dewan Profesor UNS: Kepemimpinan Astha Brata Bisa Mengatasi Masalah Bangsa

Ketua Komisi III Dewan Profesor UNS, Prof. Sahid Teguh Widodo, PhD, menjelaskan relevansi kepemimpinan Astha Brata untuk mengatasi masalah bangsa/visi.news/tok suwarto

Bagikan :

VISI.NEWS – Di tengah bermunculannya banyak figur yang mempromosikan diri menjelang kontestasi dalam pemilihan presiden 2024, Komisi III Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, menginisiasi forum seminar nasional tentang “Kepemimpinan Artha Brata Menyongsong Generasi Emas 2045”, pada Selasa (28/9/2021).

Ketua Komusi III Dewan Profesor UNS, Prof. Sahid Teguh Widodo, PhD ,yang merupakan Ketua Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi UNS, mengungkapkan kepada wartawan, Senin (27/9/2021), pemimpin berada pada posisi sentral dalam menentukan arah, bentuk dan kelangsungan Bangsa Indonesia menuju era kenormalan baru pasca pandemi Covid – 19.

“Solusi kepemimpinan ideal pasca pandemi Covid – 19, merupakan topik yang menarik disamping masalah kesehatan, pemulihan ekonomi dan masalah mental spiritual. Dewan profesor UNS tidak ingin, pandemi menjadikan bangsa Indonesia tidak tangguh dan tidak tumbuh. Kepemimpinan Astha Brata, sebenarnya sudah banyak dikaji.

Seminar nasional ini untuk mencoba menengok kembali nilai dan model kepemimpinan Astha Brata sebagai basis budi pekerti dan karakter pengembangan model kepemimpinan masa depan,” ujarnya.

Astha Brata atau biasa disebut Hastha Brata dalam seni pedalangan, yang intinya memuat 8 sifat ideal kepemimpinan, menurut Prof. Sahid, berdasarkan pandangan masyarakat Jawa merupakan kepemimpinan dengan kandungan nilai yang unggul.

Dia menegaskan, seminar nasional yang digelar secara daring dan terakhir tercatat lebih dari 200 orang mendaftar sebagai peserta, meskipun dilaksanakan disaat banyak orang mempromosikan diri sebenarnya tidak merujuk pada orang per orang.

Seminar nasional kepemimpinan Astha Brata dengan peserta berbagai kalangan, seperti akademisi, pejabat pemerintah, mahasiswa dan lain-lain, katanya, relevan dibahas saat ini karena merupakan isu aktual yang perlu untuk mengatasi masalah bangsa.

“Tujuan seminar yang sesuai dengan tugas komisi III Dewan Profesor UNS untuk memberikan solusi masalah bangsa, untuk menyodorkan konsep pemimpin dengan sifat kepemimpinan paripurna. Jadi pencarian pemimpin masa depan dalam seminar ini bukan merujuk orang per orang. Masalah kepemimpinan merupakan salah satu masalah yang sangat penting. Karena setidaknya dalam 2 tahun terakhir sering terjadi pemutarbalikan dalam pencarian pemimpin. Ini jangan terjadi di masa depan,” jelasnya.

Baca Juga :  KPU Sikka Siap Hadapi Gugatan Sengketa Pilkada di MK

Prof. Sahid melihat, di masa depan kepemimpinan akan berada di tangan orang muda. Dalam kaitan itu, para pembicara seminar yang terdiri dari Dr. Emil Elestianto Dardak (Wagub Jatim), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh (Dirjen Dukcapil), MH Sarwoto Atmosutarno (Ketua Umum MTI) dan Prof. Sahid sendiri, akan membahas materi yang terkait dengan masalah kepemimpinan dan anak muda generasi milenial.

Selintas, Prof. Sahid menyatakan, di antara materi yang akan dia ungkap adalah menyodorkan model kepemimpinan berdasarkan filosofi orkestrasi gamelan. Dalam gamelan, menurut dia, pemimpin yang memainkan gendang sebagai dirigen posisinya berada di tengah-tengah semua instrumen gamelan.

“Merujuk pada filosofi itu, berarti seorang pemimpin harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat dalam menciptakan harmoni dan keindahan, membuat ketenangan dan keseimbangan dan sebagainya. Karena dalam permainan gamelan, terkadang ada kesalahan tetapi tidak menimbulkan gangguan sebaliknya menjadikan gending indah. Model pemimpin seperti itu yang perlu dikembangkan,” sambungnya.@tok

Baca Berita Menarik Lainnya :