Search
Close this search box.

Di Luar Ruang, Mengundang Pengunjung untuk Masuk ke dalam Berbagai Spektrum Seni dan Sosial

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA – Pada tanggal 20 Maret hingga 20 April 2023, Revoluta Art Space menggelar Pameran Seni Rupa bertajuk “Di Luar Ruang”. Pameran yang melibatkan sepuluh seniman nusantara dan menghadirkan 23 karya yang terdiri dari 18 lukisan serta lima patung ini, diselenggarakan di Hotel the Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Dalam pembukaan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Maret 2023, dan dihadiri oleh Hilman Farid, selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan ini, kurator berusaha untuk mengajak publik berdiskusi dan merumuskan jawaban konsep co-existence dalam ruang sosial. Tentunya dengan memanfaatkan analogi dan konseo ‘ruang’ yang telah digunakan dalam pembahasan keilmuan untuk merepresentasikan konsep keberadaan, serta kesadaran.

Kurator memanfaatkan konsep keruangan yang digunakan dalam, konsep untuk menjelaskan pembagian kesadaran berfikir manusia, konstruksi sosial, hingga segregrasi dalam aliran pemikiran. Internalisasi ruang dalam berbagai aliran keilmuan membuat kita sulit untuk memberikan definisi universal atas ruang, karena setiap definisi membutuhkan konteks yang sesuai.

Karya yang dipamerkan saat ini, merupakan karya yang dipandang berkualitas untuk tetap dikonsumsi oleh publik terlepas dari human engineering atas penilaian seni dalam pasar. Setiap seniman yang karyanya dipamerkan, merupakan mereka yang dipandang mampu memberikan makna dan menghargai pentingnya proses kreasi. Mereka adalah orang-orang yang mampu mengendalikan “ruang” kreatifitas sehingga berada ‘di luar ruang’ mainstream tidak menjadi batasan atas karya yang mereka produksi.

Seniman-seniman yang hadir dalam pameran ini, telah mengalami berbagai gejolak personal dan dinamika proses kreatif. Oleh sebab itu, mereka telah dan akan terus mengalami perkembangan identitas seninya. Karya yang mereka tampilkan dalam pameran ini merupakan sebuah representasi dari respon mereka terhadap dunia sosial, dan konstruksi norma.

Baca Juga :  Pasca Kericuhan Suporter pada Laga Persib vs Persija, Ini Tanggapan Ketum PSSI

Secara umum, karya dalam pameran ini terbagi menjadi tiga kategori peruangan. Kategori yang pertama adalah ekspresi, dengan karya yang sarat dengan muatan self-reflection dan self-expression dimana perupa memproyeksikan gejolak yang ada di dalam ruang personalnya. Kategori yang kedua adalah apresiasi, yang sarat dengan karya persembahan dari perupa terhadap hal-hal yang mereka temui di dunia sekitarnya. Terakhir adalah kategori refleksi, yang memuat karya dengan muatan dialog serta merespon pergolakan dalam ruang kesadaran perupa di luar ruang nyamannya.

Dalam menutup sambutannya, Hilman Farid juga menyampaikan bahwa perayaan seni ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman kita berinteraksi dengan kesenian Indonesia yang luar biasa, serta memberikan inspirasi untuk menghadirkan seni yang baru.

@bambang melga suprayogi

Baca Berita Menarik Lainnya :