Di Majalaya, Ada Kedai Ramen dan Sushi Toping Bumbu Khas Sunda

Editor Warung Japan Sunda (WJS) di Jalan Babakan Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. /visi.news/gustav viktor rizal
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | MAJALAYA – Sebelum ramai kedai Ramen dan Sushi khas makanan jepang, di Majalaya sudah ada sajian menu Ramen dan Sushi yang buka sejak Tahun 2012.

Nama kedai tersebut Warung Japan Sunda (WJS) lokasinya di Jalan Babakan Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung,

Luthfi sebagai penerus dan owner WJS mengungkapkan bahwa usaha yang dikelolanya ini “warisan” dari kaka kandungnya sendiri. Perjalanan usahanya ini di klaim sebagai bisnis keluarganya.

“Berdirinya WJS sendiri, dulu pada bulan Desember tahun 2012 oleh kaka saya yang sudah meninggal dunia. Awalnya sih hanya menyajikan menu Ramen dan Sushi aja, itupun pakai roda di depan sini, belum kaya sekarang yang Alhamdulillah sudah berkembang. Saat itu, kita belum ada tempat sehingga hanya take away aja. Alhamdulillah, WJS sendiri mungkin bisa dikatakan pioneer makanan Jepang ya sebelum ramai sekarang. Namun meski banyak yang menyajikan menu ini, kalau kita beda, topingnya di mix oleh rasa bumbu khas Sunda, ” ujarnya kepada VISI.NEWS, Sabtu (15/10/2022).

Warung Japan Sunda (WJS) di Jalan Babakan Desa Majasetra, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. /visi.news/gustav viktor rizal

Selain itu, ia mengatakan bahwa bisnis WJS, dari tempat dan menunya adalah campur tangan dari nenek dan keluarganya sendiri.

“Tempat yang sekarang ditempati  ini milik nenek. Dulu jualan hanya pakai roda di pinggir jalan raya depan tempat ini. Nah, kalau menunya dari paman, kaka, dan ibu saya sih, kebetulan ibu saya dari tataboga. Jadi, sebelum dinyatakan layak tidak untuk di jual ke konsumen pasti ibu saya yang nyicipi terlebih dahulu. Sedangkan paman saya ikut andil bikin Batagor, tapi sekarang paman sayanya sudah wafat juga, jadi aga dikurangin menu Batagor, ” tambahnya.

Baca Juga :  PON XX/2021 PAPUA : Pertahankan Gelar di Luar Kandang, Kontingen Jawa Barat Dipastikan Juara Umum

Ragam Menu

Yang unik dan beda dari kedai biasanya, di sini selain tempat yang unik, beberapa menu yang disajikan jarang ada di kedai lain.

“Meskipun ini tempat agak ke dalam dari jalan raya, tapi Alhamdulillah selalu ramai pengunjung, ya mungkin pandangan saya orang juga pilih-pilih untuk cita rasanya itu sendiri, kita juga terus berinovasi dan menyesuaikan perkembangan makanan terbaru tentunya dengan menyesuaikan masukan maupun minat dari para pengunjung yang datang ke sini. Ada Sweet Goku, Sushi goreng isi Tropical Banana dengan taburan keju dan meses diatasnya,” ungkapnya.

Menu aneh lainnya, kata Luthfi, kalau orang pasti aneh lihat pisang dibalut dengan nasi, karena rasanya jadi manis.

Dengan nasi itu gimana rasanya?

Nah, sekarang enggak akan aneh karena sudah ada menu yang siap disajikan dengan kombinasi seperti itu. “Salah satu menu favorit kita, yang jadi utama jelas dari varian rasa Ramen dan Sushi nya itu sendiri dan minuman dari Milkshake,” ungkapnya.

Luthfi mengatakan, meski sajian makanannya dikemas sedemikian rupa namun tarif makanannya terjangkau. Hanya dengan uang Rp. 20.000 pengunjung sudah bisa menyicipi makanan di sini. Sedangkan untuk minuman harga mulai dari Rp.10.000-an,

Nah selain itu buat pengunjung kedai ini juga ada Sushi Gift Pack yaitu Sushi yang dibuat untuk ucapan/pemberian kepada orang orang-oranh yang dicintai, seperti kue ulang tahun. “Ini kan itu dibuat dari cake, kalau kita buat dari Sushi dilingkar seperti kue ulang tahun , ” tuturnya.

Terdampak

Tak bisa dipungkiri, katanya, bisnis yang dikelolanya ini sempat sedikit oleng akibat terdampak pandemi Covid-19 selama lebih tiga tahun.

“Sangat berat ya, kita membatasi orang datang kesini, juga dengan jarak yang dibatasi. WJS sendiri sempat tutup satu bulan lebih, dan omset turun sekitar 80%, karyawan kita kurangi dari 10 orang jadi 5 orang. Jadi sepi aja tempat, meskipun tetap kita jalan dengan Food Online, yang dibantu Gofood, Grabfood, Shoppefood, tapi tetap kita gak bisa kongkow, ketemu banyak orang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pemkot Bandung Rancang Integrasi Semua Layanan Dalam Satu Kanal

Kondisi tersebut tambah berat dengan terjadinya kenaikan harga rempah, seperti cabai yang sempat satu kilogram itu Rp. 100.000, yang tetap dia beli karena tidak ingin menurunkan kualitas kepada para konsumennya.

Meski demikian ia tetap optimis ke depan bisnisnya ini akan normal kembali seperti biasanya. Terlebih ia juga berkeinginan bisa menambah wahana tempat rekreasi bagi anak-anak.

“Mudah mudahan kalau ada biaya nya, kita mau bikin tempat buat anak anak, karena mayoritas yang datang ke sini selain anak mudanya, ya tentu family, kan selalu bawa anak anak. Gimana caranya selain enak di kualitas rasa, juga tempat yang disuguhkan nyaman dan betah gitu, insya Allah kalau sudah waktunya, kan kita bertahap juga, sementara dengan fasilitas seperti ini,” pungkas luthfi. @gustav viktor rizal

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

MUI: Tiga Cara Menjaga Persatuan Umat

Ming Okt 16 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima kunjungan silaturahmi dari Pengurus Pusat Rabithah Alawiyah. Rombongan yang yang dipimpin oleh Ketua Umum, Habib Taupiq bin Abul Qadir Assegaf berserta jajarannya tiba di kantor MUI pada Jumat (14/10/2022). Dalam kunjungan tersebut, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengajak seluruh ormas yang […]