VISI.NEWS |BANDUNG – Warga Bandung dikejutkan dengan adanya kabar kaitan dengan puluhan makam yang tergerus longsor akibat hujan deras pada Selasa, 4 Oktober 2022 kemarin.
Kejadian tersebut terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sirnaraga Jalan Citepus Kota Bandung, sontak peristiwa tersebut menjadi perbincangan warganet hingga Kamis (6/10/220).
“Unggahan ini sudah ramai diperbincangkan, telah mencapai 15 ribu retweet dan 72 ribu suka pada pukul 20:56,” kata salah seorang warga Kopo, Obet.
Adapun ragam perbincangan atau komentar dalam percakapan seperti di beberapa akun ialah, ditulis akun
twitter @txtdaribandung pada pukul 21.11, terlihat ada beberapa kain kafan pinggir sungai
“@txtdaribandung menulis longsor akibat hujan deras di TPU Sirnaraga Jalan Citepus Kota Bandung, ada beberapa kain kafan yang terlihat, kemudian @txtdaribandung, berita musibah tapi isi reply poek,” tulisnya.
Selanjutnya, seperti yang ditulis @leekoongya, berbunyi,
Min lain kali dikasih tahu dong, gue lihat ginian tuh seram, lantas dibalas akun @rryujinitb, ih seram, dilanjutkan, @pappitsOn, seram banget.
Bahkan ada netizen warga Bandung yang membalas dengan unggahan video kejadian, Ini dekat rumah aku videonya seram banget pas kepalanya ke guyur, tulis akun @fitrinvn.
Tidak hanya itu, seorang peneliti di Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC UI) pada akun twitter @Sonnymumbunan.
“Perubahan iklim bukan saja berdampak pada masih hidup. Tapi juga mereka yang sudah mati,” kata akun @Sonnymumbunan.
Sementara itu, dikabarkan ada sebanyak 25 makam di TPU Sirnaraga Kota Bandung dan 10 makam diantaranya rusak dan jenazah harus dipindahkan.
“Sudah diindentifikasi untuk seterusnya dilaporkan terhadap pihak keluarga atau ahli waris alrmahum untuk seterusnya dipindahkan,” Kepala UPT Pemakaman Wilayah 1 Distaru Kota Bandung Saeful Iman.
Saeful mengungkapkan, kirmir yang roboh itu memiliki tinggi sekira 3,5 meter dari sungai, setelah roboh lalu bagian tubuh jenazah yang sudah dikubur itu muncul di bantaran sungai.
“Jadi di sana ada sungai lalu kirmir, jadi sebelum ke makam itu ada jalan setapak, yang hilang itu adalah jalan setapak yang roboh,” ungkap Saeful Kamis (6/10/22).
Rencana pemindahan 10 makam yang rusak, ada 7 makam rusak parah, akan dilakukan setelah mendapat persetujuan keluarga almarhum dan menemukan lokasi baru dan memungkinkan untuk dipindahkan.
“Kita perkirakan ada tujuh makam yang harus kita pindahkan, meski begitu, kami memastikan tidak ada jenazah yang jatuh atau hanyut ke sungai,” pungkasnya.@eko