VISI.NEWS | BANDUNG – Dinas Pendidikan Jawa Barat mencoret lebih dari 200 calon peserta didik yang terbukti melakukan kecurangan pada tahap I Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar 2024 jenjang SMA/SMK dan SLB. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Harian Kadisdik Jabar, Ade Afriandi, dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Selasa, 2 Juli 2024. Menurut Ade, ratusan peserta didik tersebut terbukti memanipulasi domisili di Kartu Keluarga (KK). “Sudah terbukti di tahap pertama, kami menganulir lebih dari 200 calon peserta didik karena terbukti menggunakan KK di alamat bukan domisili siswa,” ujarnya.
Ade menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menoleransi segala bentuk kecurangan dalam PPDB 2024. Bahkan, jika calon peserta didik telah dinyatakan lulus tetapi kemudian terbukti melakukan kecurangan, maka akan langsung dicoret dari PPDB. “Jika melanggar, kami akan tindak,” tambah Ade. Langkah tegas ini diambil untuk memastikan proses PPDB berjalan dengan adil dan transparan, serta untuk menjaga integritas sistem pendidikan di Jawa Barat.
PPDB tahap II kini telah dibuka dan memasuki tahapan tes kemampuan prestasi calon peserta didik yang digelar pada 1-2 Juli 2024. Pada tahap II ini, terdapat tiga jalur pendaftaran, yakni jalur prestasi (akademik, olahraga, dan seni), jalur afirmasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK), serta jalur perpindahan tugas orang tua. Uji kemampuan ditujukan kepada peserta yang mendaftar melalui jalur prestasi olahraga dan seni untuk SMA dan tes kemampuan bakat bagi SMK.
Ade menjelaskan bahwa tes akan dilakukan di sekolah pilihan pertama dengan tim penguji yang terdiri dari guru mata pelajaran terkait. “Tes akan dilakukan di sekolah pilihan pertama dengan tim penguji langsung oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan,” ucapnya. Jumlah calon peserta didik yang telah mendaftar pada PPDB tahap II mencapai 207.183 orang, yang melebihi kuota yang ditetapkan sebanyak 162.673 CPD untuk seluruh SMA, SMK, dan SLB di Jabar.
Hasil tes PPDB tahap II akan diumumkan pada 5 Juli 2024. Ade berpesan kepada peserta didik yang tidak lolos untuk tidak memaksakan diri masuk ke sekolah yang diinginkan dengan cara melanggar aturan. “Yang terpenting adalah sekolah, baik di negeri atau swasta,” kata Ade. Dinas Pendidikan Jawa Barat berharap agar proses PPDB dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas serta berintegritas.
@shintadewip