VISI.NEWS | SOLO – Direktur Bina Haji pada Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Arsad Hidayat, dengan penuh sukacita menyambut kedatangan jemaah kelompok terbang (kloter) 100 Embarkasi Solo (SOC 100) di Gedung Muzdalifah Pada Senin (22/7/2024). Ini merupakan kloter terakhir yang tiba untuk proses debarkasi di Donohudan tahun ini, menandai akhir dari rangkaian ibadah haji 2024.
Dalam sambutannya, Arsad menyampaikan selamat datang kepada jemaah SOC 100 dan mendoakan agar mereka memperoleh kemabruran. Ia juga mengungkapkan terima kasih atas kerja sama jemaah selama pelaksanaan ibadah haji tahun ini, yang menurutnya berjalan dengan sukses dan lancar berkat partisipasi aktif para jemaah.
Arsad menjelaskan bahwa terdapat sejumlah fakta keberhasilan dalam penyelenggaraan haji tahun ini yang diakui jemaah melalui berbagai testimoni. Ia menyebutkan bahwa hal tersebut ditanyakan kepada jemaah SOC 100 dan semua jawaban yang diterima menunjukkan kepuasan yang tinggi terhadap layanan haji tahun ini.
Salah satu pencapaian penting adalah penerapan layanan fast track yang mempermudah prosedur keimigrasian di Arab Saudi. Dengan adanya fast track, waktu yang dibutuhkan untuk proses keimigrasian di Makkah Route Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi lebih singkat. “Tahun ini ada 3 embarkasi yang menerapkan fast track, yaitu Jakarta, Solo, dan Surabaya. Sekitar 128 ribu jemaah haji telah menyelesaikan layanan keimigrasian di tanah air,” ungkap Arsad.
Arsad juga menyoroti keberhasilan layanan murur yang mempermudah mobilitas jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Dengan skema murur, pergerakan jemaah, termasuk mereka yang menggunakan kursi roda, menjadi lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Layanan murur ini memastikan tidak terulangnya peristiwa 2023 dan memberikan kemudahan bagi semua jemaah,” jelasnya.
Dalam hal akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama di Tanah Suci, Arsad mengungkapkan bahwa pemerintah telah berupaya maksimal untuk memastikan kepuasan jemaah. Ditambah dengan mitigasi kesehatan yang ketat, jumlah jemaah yang wafat menurun signifikan. “Di Jawa Tengah, jumlahnya menurun 30% dari sekitar 120 menjadi 80, dan secara nasional turun 40% dari sekitar 770 menjadi 459,” terangnya.
Meski begitu, Arsad mengakui adanya beberapa kekurangan yang telah dicatat melalui aplikasi Kawal Haji. Menurutnya, jemaah Embarkasi Solo adalah yang paling aktif memberikan masukan melalui aplikasi tersebut. “Kami sangat menghargai masukan dari jemaah Embarkasi Solo dan langsung menindaklanjutinya,” kata Arsad, menambahkan bahwa Kawal Haji merupakan bentuk transparansi pemerintah dalam penyelenggaraan haji.
Di akhir sambutannya, Arsad menyampaikan terima kasih kepada jemaah yang telah mematuhi peraturan, serta petugas haji yang telah bekerja maksimal. “Lebih dari 95% jemaah haji Indonesia memiliki kartu nusuk, dan tidak ada petugas yang dipulangkan karena kinerja yang kurang baik. Semua petugas telah menjalani pelatihan intensif dan menunjukkan kinerja yang sangat baik,” tutupnya.
@rizalkoswara