VISI.NEWS | JAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah mengkaji pembentukan family office di tanah air, dengan tujuan untuk menarik dana dari keluarga kaya atau crazy rich di seluruh dunia. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai bahwa family office dapat menjadi sarana efektif untuk mengelola investasi dan kekayaan para individu kaya tersebut.
Family office adalah perusahaan atau badan swasta yang bertugas mengatur manajemen investasi dan menangani kekayaan satu keluarga atau individu kaya. Kehadiran family office ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya adalah peningkatan penerimaan pajak.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, menjelaskan bahwa pembentukan family office di Indonesia bisa menggenjot penerimaan pajak negara. “Sudah pasti ini akan memunculkan benefit banyak sekali bagi negara kita. Itu pasti akan ada keuntungan perusahaan. Kalau ada keuntungan berarti akan ada (tambahan penerimaan) pajak,” kata Piter.
Namun, Piter juga mengingatkan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi pemerintah, yaitu meyakinkan para crazy rich untuk menaruh dananya di Indonesia. Ia menyarankan agar Luhut menjadi contoh pertama yang menaruh dananya di family office tersebut. “Setidaknya duitnya Pak Luhut dulu lah yang dikelola buat jadi contoh. Jangan ngomong doang, kan Pak Luhut duitnya banyak. Kasihkan ke satu perusahaan yang jadi family office. Tunjukkan dan itulah cikal bakalnya,” ungkap Piter.
Rencananya, pemerintah akan membuka family office di Bali. Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, mengungkapkan bahwa Bali dipilih dibanding Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur karena daya tarik Pulau Dewata yang kuat di mata dunia. “Apa yang dilihat orang-orang kaya itu ketika berkunjung ke Indonesia? Ya pasti Balinya sih, bukan IKN,” katanya.
@shintadewip