VISI.NEWS KOTA BANDUNG – Kurangnya pasokan beberapa komoditas pokok seperti beras dan minyak goreng (migor) acap terjadi jelang bulan Ramadan.
Untuk menjaga stok tetap aman hingga Idulfitri, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) akan kembali menggelar Pasar Murah dan Bazar Murah.
Tak hanya itu, menurut Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, Pemkot Bandung pun terus melakukan Operasi Pasar secara rutin di seluruh pasar tradisional dan ritel.
“Dua sampai tiga hari ke belakang, banyak info beredar tentang kelangkaan minyak goreng di daerah Jateng, Jatim, dan Jabar. Migor subsidi seharga Rp14.000 per liter mengalami kelangkaan. Padahal biasanya di bulan Ramadan demandnya tinggi,” ungkap Ema saat rapat di Balai Kota Bandung, Kamis 2 Februari 2023, dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan dinas terkait untuk terus memantau 37 pasar tradisional yang ada di Kota Bandung. Terutama di masa-masa mendekati Ramadan.
“Semuanya harus dipantau. Apalagi menjelang Ramadan. Satu komoditas yang naik akan merembet ke komoditas lainnya. Minyakita (migor) jangan sampai kosong. Itu yang harus lebih optimal dipantau,” ujarnya.
Untuk terus menjaga stabilitas stok komoditas primer, Ema mengimbau agar tidak ada tumpang tindih program Pasar Murah yang disediakan Pemkot Bandung maupun pihak lain.
“Persoalan ini kita harus paham. Pengaturan waktu antara kegiatan yang dilaksanakan Disdagin dan yang disediakan tim lain seperti PKK harus bisa ditelaah dulu. Jangan sampai terlalu berlebihan di satu titik jadinya,” tegas Ema.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Disdagin Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha memaparkan, dari hasil pemantauan di 8 pasar dan ritel, komoditas yang paling krusial stoknya yakni beras medium.
“Harga acuan beras medium itu Rp 9.450, tapi sekarang sudah merangkak ke Rp 10.750,” kata Dedi.
Pun dengan harga cabai rawit, cabai merah tanjung, bawang merah, dan migor mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan.
Ia mengaku telah melaksanakan rapat koordinasi dengan perum Bulog Cabang Kota Bandung, DKPP, dan Perumda Pasar pada 25 Januari 2023 membahas pendistribusian beras medium stabilitas pasokan harga pangan (SPHP).
“Dalam pelaksanaannya, Pemkot Bandung melalui Disdagin telah mendistribusikan beras medium ke pasar dari target
500 ton, tapi realisasinya kita bisa mendistribusikan 730 ton sampai tanggal 31 Januari 2023,” ungkapnya.
Beras medium ini dijual dalam kemasan 5 kg dengan harga Rp 8.300/kg untuk para pedagang. Sedangkan untuk konsumen paling tinggi dijual dengan harga Rp 9.450/kg.
Untuk pedagang, agar bisa mendapatkan beras medium ada persyaratannya, yakni harus KTP Kota Bandung, permohonan pendaftaran tidak boleh menjual beras di atas HET dan dilarang pengoplosan.
“Semoga kenaikan harga beras ini bisa berangsur normal dengan kerja sama yang sedang kita upayakan,” harapnya.
Ia mengakui, jika terjadi kekurangan pasokan migor di Kota Bandung pada bulan Desember-Januari. Dari hasil monitoring ke distributor minyak goreng di Kota Bandung seperti Indomarco, pasokan normal biasanya 1,5 juta liter.
Ternyata pada bulan Desember 2022 pasokan berkurang menaksir 800 ribu liter. Kemudian pada bulan Januari 2023 pasokan tersebut kembali berkurang menjadi 300 ribu liter.
“Di CV. Bagus, PT. Panca Lestari minyak curah dalam bentuk jeriken masih aman,” katanya.
Disdagin Kota Bandung juga telah melalukan rapat bersama Kementerian Perdagangan. Para produsen minyak goreng diminta menambahkan stok dari 300 ribu ton per bulan menjadi 400 ribu ton per bulan untuk kebutuhan persiapan jelang Ramadan dan Idulfitri.
“Langkah-langkah yang akan dilakukan yakni monitoring setiap Senin dan Kamis di 8 pasar tradisional dan 8 toko ritel. Monitoring stok barang kebutuhan setiap bulan kita lakukan,” tuturnya.
Kemudian, untuk Pasar Murah akan kembali dilaksanakan jelang Ramadan tanggal 13-21 Maret. Dalam sehari ada dua kecamatan akan digelar Pasar Murah.
“Saat Ramadan akan digelar lagi Pasar Murah di tanggal 24, 27, 28, 30 Maret 2023. Lalu, jelang Idulfitri di tanggal 3, 4, 5, 6 April 2023,” imbuhnya.
Selain itu, akan ada juga Pasar Murah di 151 kelurahan yang leading sectornya dari TP PKK Kota Bandung.
Ia melanjutkan, untuk Operasi Pasar Murah Bersubsidi, sumber dananya beras dari APBD Jabar. Rencananya digelar tanggal 11, 12, 13 April 2023. Alokasinya akan ditentukan setelah rapat teknis dengan Disperindag Provinsi Jabar.
“Tahun 2022 dulu terdapat 6.262 penerima manfaat dengan nilai paket Rp164.500 dan mendapat subsidi dari pemerintah Rp83.800. Sehingga untuk tahun 2023 sepertinya tidak akan jauh dari sebelumnya,” akunya.
Selain Pasar Murah dan Operasi Pasar, Bazar Murah pun akan dilakukan pada 14 April 2023. Lalu, program Sidak Harga Barang Pokok akan dilaksanakan bersama Wali Kota Bandung.
“Pasar Murah menjual komoditas barang pokok. Sedangkan Bazar Murah berisi kuliner, craft, fesyen, dan kebutuhan lain yang banyak diminati menjelang Idulfitri. Sementara Operasi Pasar ditujukan untuk penerima manfaat golongan rumah tangga miskin,” jelasnya.
Ia mengatakan, persiapan Pasar Murah sudah dikoordinasikan dengan para distributor dan penyedia, di antaranya Bulog, RNI, Wilmar, CV. Bagus, Indomarco, Pertamina, Aprindo, Toko Tani dan lainnya.
“Beberapa komoditas yang akan tersedia dalam Pasar Murah dan Bazar Murah adalah minyak goreng curah kemasan, minyak goreng kemasan premium, beras medium, beras premium, tepung terigu, gula putih, telur ayam, gas 3 kg, bawang merah, bawang putih, dan sayuran,” imbuhnya. @fen