Ditangani 4.000 Lebih Pekerja, Masjidilharam Disterilkan Setiap 35 Menit

Editor Masjidilharam disterilkan setiap 35 menit./tangkapan layar/ihram.co.id/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS – Presidensi Umum Masjidilharam dan Urusan Masjid Nabawi melakukan upaya besar dalam mensterilkan dan mengharumkan Masjidilharam beserta halamannya karena luasnya diperkirakan mencapai satu juta meter persegi.

Melansir ihram.co.id dari Saudi Gazette, Rabu (18/11/2020), presidensi telah menyediakan lebih dari 4.000 pekerja kebersihan yang hadir sepanjang waktu, bekerja dalam empat sif.

Proses pembersihan dan sterilisasi seluruh Masjidilharam dan halamannya memakan waktu 35 menit. Sembilan tim yang terdiri dari dua pengawas untuk setiap tim melaksanakan tugas desinfeksi dan sterilisasi. 

Tindakan pencegahan pandemi Covid-19 pun telah dilakukan untuk memastikan keamanan semua pengunjung.

Hal ini dikatakan juru bicara Presidensi Umum Urusan Masjidilharam dan Masjid Nabawi kepada Al Arabiya pada hari Sabtu lalu.

“Langkah-langkah jarak sosial akan diberlakukan setiap saat untuk mencegah keramaian,” tambah Presidensi Dua Masjid Suci itu.

Tak hanya itu, lanjutnya, halaman Masjidilharam dan Nabawi akan dibersihkan berulang-ulangi sepanjang hari dengan menggunakan lebih dari 2.500 liter sterilisasi ramah lingkungan.

“Selanjutnya akan ada lebih dari 300 alat pembersih juga telah ditempatkan di sekitar Dua Masjid Suci. Tim medis juga ditempatkan di beberapa area di sekitar halaman dan ruang isolasi serta pemeriksaan medis pun telah ditetapkan untuk kasus dugaan kasus virus corona,” katanya. @fen

Baca Juga :  Masyarakat Butuh Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Ini kata Teh Nia

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

MTQ: Demi Belajar Alquran di Madinah, Sulthon Tinggalkan Kuliah Kedokteran

Kam Nov 19 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Menempuh pendidikan kedokteran yang kelak jadi dokter menjadi impian banyak orang. Namun, bagi Muhammad Sulthon, 23 tahun, impian itu mesti ditinggalkan karena ia lebih memilih berkuliah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Padahal, jenjang kedokteran telah ditempuh selama dua tahun atau empat semester. Muhammad Sulthon kini menjadi […]