VISI.NEWS |BANDUNG – Diketahui Kabupaten Sumedang ditunjuk menjadi partisipan dalam ajang G20 di Bali pada bulan November mendatang oleh Chancellor United In Diversity (UID).
Ketertarikan UID dalam menunjuk Kabupaten Sumedang dikarenakan pihak UID menilai skema pelaksanaan penurunan stunting ditopang oleh teknologi informasi, dianggap berhasil dalam menurunkan stunting secara signifikan.
“Sumedang akan dieksplorasi dan dipromosikan karena memiliki pengalaman keren dalam penurunan stunting dan penanganan kemiskinan,” kata Anggota DPRD Jabar, Pepep Saiful Hidayat.
Kepada VISI.NEWS, Pepep mengungkapkan, sisi lain, upaya penanganan kemiskinan juga dilakukan dengan pendekatan manajemen kinerja berbasis digital melalui e-SAKIP Desa.
“Program e-SAKIP Desa juga menjadi daya tarik tersendiri UID Bali, sehingga patut di eksplorasi dan dipromosikan dalam G20,” ungkapnya.
Menurut Politisi PPP Jabar dan legislator asal dapil Subang Majalengka Sumedang (SMS) tersebut, membangun platform digital yang masif dan sistemik dalam menangani isu SDGs bukan hal yang mudah.
“Tetapi, Sumedang mampu melakukannya secara akseleratif dalam waktu tiga tahun, hal ini dianggap sukses, kemudian layak dipromosikan,” ujar Pepep.
Berawal dari ketertarikan tersebut, diketahui UID Bali akan membangun kerjasama dengan Kabupaten Sumedang, dan Sumedang akan dijadikan laboratorium Kampus UID.
“Menurut informasi UID tengah merancang skema kerja sama dengan Kabupaten Sumedang juga Tsinghua University China, dimana Sumedang akan menjadi role model,” ucapnya.
Terakhir, dengan dijadikannya role model nasional untuk pembangunan berkelanjutan berbasis digital, nantinya akan dikembangkan menjadi rujukan dunia, hal ini patut untuk diapresiasi.
“Patut diapresiasi dan harus mendapat dukungan dari masyarakat Sumedang dan Jabar pada umumnya, karena dianggap berhasil dalam menjawab berbagai permasalahan krusial SDGs,” pungkasnya. @eko