Diwarnai Kerumunan Massa Rebutan Gunungan, Pedagang Pasar Klewer Timur Gelar Kirab "Boyong Pedagang"

Editor Pedagang bursa tekstil dan batik Pasar Klewer Timur menggelar kirab boyong pedagang dari pasar darurat ke bangunan baru yang selesai direvitalisasi./visi.news/tok suwarto.
Silahkan bagikan

– Dia berpendapat, perebutan gunungan merupakan tradisi adat Jawa yang menganggap sebagai “tolak bala”.
VISI.NEWS – Pedagang tekstil dan batik Pasar Klewer sisi timur, mulai mengawali kegiatan menata dagangan di kios masing-masing, menyusul selesainya proyek revitalisasi bangunan bursa tekstil dan batik terbesar di Jawa Tengah itu.
Ratusan pedagang dan pengelola pasar, Jumat (16/10/2020), melakukan kirab budaya “Boyong Pedagang” dengan mengusung berbagai ragam dagangan yang dibentuk seperti gunungan dari lokasi pasar darurat di Alun-alun Utara Keraton Surakarta, menuju bangunan baru Pasar Klewer Timur yang masih dalam pemeliharaan.
Kirab budaya “Boyong Pedagang” Pasar Klewer Timur di tengah masa pandemi Covid-19 yang dilepas Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo tersebut, mengambil rute keliling bagian luar alun-alun utara dan disaksikan masyarakat yang tengah beraktivitas di sekitar alun-alun.
Di sela kirab budaya yang merujuk pada tradisi keraton Hajad Dalem Kirab Gunungan, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Klewer Timur, Karso, mengatakan, sebanyak 526 orang pedagang pemilik kios semua telah menerima kunci melalui undian beberapa hari lalu.
Namun, berdasarkan protokol kesehatan, untuk menghindari kerumunan massa para pedagang yang akan menata dagangan diizinkan masuk bangunan secara bertahap dalam dua hari ke depan.
“Banyak pedagang yang ingin segera masuk untuk menata dagangan dan rak. Itu rawan kecelakaan sehingga harus diatur secara bertahap,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Solo, Heru Sunardi, menjelaskan, revitalisasi bangunan Pasar Klewer sisi timur dimulai pada medio Desember 2019. Pelaksanaan pembangunan berlangsung selama 10 bulan dibiayai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan anggaran sebesar Rp 54 miliar.
Revitalisasi bangunan Pasar Klewer Timur, menyusul selesainya pembangunan kembali Pasar Klewer Barat yang ludes terbakar pada akhir tahun 2017. Bangunan Pasar Klewer Timur yang yang direvitalisasi berlokasi di lahan kawasan Keraton Surakarta, ketika kebakaran terjadi selamat dari amukan si jago merah.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan, Pasar Klewer Timur baru terdiri dari 504 kios dan dibangun dengan konsep semi basement.
Arsitektur bangunan baru yang disebut sebagai “green building” untuk menekan konsumsi listrik semaksimal mungkin, berbeda dengan bangunan lama. Di atas kios-kios yang ditempatkan di basement, difungsikan sebagai ruang terbuka untuk umum yang terkoneksi langsung dengan pintu masuk Pasar Klewer Barat.
Dalam kirab budaya “Boyong Pedagang” Pasar Klewer Timur tersebut, kerumunan massa tak terhindarkan. Kerumunan warga yang menunggu kirab di depan bangunan baru, menunggu gunungan pakaian tiba di tempat itu untuk diperebutkan.
Ketua paguyuban Karso mengungkapkan, sebenarnya sudah ada kesepakatan untuk menjaga protokol kesehatan. Tapi pihaknya mengaku kewalahan mengatur masyarakat yang dalam jumlah banyak dan secara bersamaan berebut gunungan.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, bangunan baru Pasar Klewer Timur akan diresmikan pada 6 November 2020 mendatang. Kegiatan kirab “Boyong Pedagang” tersebut, untuk memberi kesempatan kepada pedagang menata dagangan sebelum peresmian.
Menanggapi terjadinya kerumunan massa dalam kirab “Boyong Pedagang”, termasuk perebutan gunungan pakaian tersebut, wali kota menyatakan, tidak masalah. Dia berpendapat, perebutan gunungan merupakan tradisi adat Jawa yang menganggap sebagai “tolak bala”.
Dia berharap, meskipun terjadi kerumunan massa tidak akan berdampak munculnya klaster baru Covid 19.
“Semoga masyarakat yang mengikuti tradisi kirab dan berebut gunungan tidak terjadi apa-apa. Kirab gunungan dalam tradisi Jawa kan penolak balak,” tuturnya. @tok

Baca Juga :  PIALA DUNIA 16 BESAR | Perang Dimulai, Belanda Tantang Amerika Serikat, Siapa yang Sekarat?

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Camat Ibun: Penting Gandeng MUI dalam Sosialisasi Pilkada

Sab Okt 17 , 2020
Silahkan bagikanVISI.NEWS – Camat Ibun Kabupaten Bandung, Jawa Barat, H. Ajat Sudrajat. S.H., mengusulkan pihak KPU menggandeng MUI untuk meningkatkan sosialisasi kepada masayarakat pada Pilkada 9 Desember mendatang. Ini penting dilakukan guna meningkatkan partisipasi pemilih. Kata dia, usulan ini disampaikan atas dasar pihaknya telah melakukan langsung sosialisasi ke lapangan. Hasilnya, […]