Search
Close this search box.

Dokter Sarankan Hindari Ubi saat Berbuka Puasa, Ini Alasannya

Ilustrasi ubi jalar./visi.news/istock.

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Ubi sering menjadi bahan utama dalam hidangan berbuka puasa, seperti kolak. Namun, menurut dokter spesialis gizi klinik Ida Gunawan, ubi sebaiknya tidak dikonsumsi saat berbuka.

Alasannya, ubi mengandung gas yang tinggi, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan lambung. Kondisi ini mirip dengan efek yang ditimbulkan oleh kol dan sawi, yang juga dapat memperburuk gejala maag.

“Makanan yang bisa menghasilkan banyak gas setelah disantap seperti ubi pada orang-orang tertentu bisa menyebabkan perutnya tidak nyaman, juga sawi, kol,” ujar Ida.

Selain ubi, makanan tinggi lemak, buah asam, serta minuman berkafein dan bersoda juga perlu dihindari saat berbuka. Bagi penderita asam lambung, makanan dan minuman ini dapat mengiritasi lambung dan meningkatkan produksi asam lambung.

“Hindari makanan yang bisa merangsang pengeluaran asam lambung yang masuk ke dalam kelompok tinggi kafein seperti kopi, teh pekat, soda dan sebagainya, lalu sari buah citrus, produk susu tinggi lemak harus betul-betul dibatasi terutama pada mereka yang punya intoleransi terhadap laktosa,” tambahnya.

Sebagai langkah yang lebih sehat, Ida menyarankan untuk mengawali berbuka dengan cairan agar tubuh tetap terhidrasi. Jika ingin mengonsumsi gorengan, batasi hanya satu porsi karena kandungan lemak trans dalam gorengan tidak baik untuk kesehatan.

Dengan memperhatikan pilihan makanan saat berbuka, puasa dapat dijalani dengan lebih sehat dan nyaman bagi tubuh. @ffr

Baca Berita Menarik Lainnya :