VISI.NEWS | JAKARTA – Kembang api selalu digunakan untuk memeriahkan perayaan hari besar pada malam hari. Harmonisnya cahaya kembang api selalu menarik perhatian para pengunjung tempat wisata maupun event-event besar dari dulu sampai sekarang. Seiring waktu, perkembangan teknologi melahirkan teknologi drone yang mampu memberikan efek-efek cahaya seperti layaknya kembang api yang kemudian dikenal sebagai drone light show.
Drone light show, jelas Managing Director Terra Drone Indonesia Michael Wishnu Wardana, merupakan pertunjukkan yang memanfaatkan sejumlah drone berjenis quadcopter yang dikendalikan secara teratur melalui sistem komputer dan tanpa kendali pilot sama sekali. Pesawat nirawak ini akan terbang sesuai formasi sambil menampilkan cahaya dengan warna tertentu. Sehingga dari mata penonton, gerak terbang serta cahaya dari drone akan menampilkan bentuk dan warna yang menarik.
“Awal mula ide ini dimulai ketika maraknya penggunaan drone. Ide tersebut disampaikan pada tahun 2012, ketika Vijay Kumar, dekan teknik di Universitas Pennsylvania yang menyampaikan bahwa drone punya potensi digunakan untuk banyak keperluan dari hiburan sampai misi kemanusiaan,” jelasnya.
Tak lama berselang, pada tahun 2012 terciptalah pertunjukkan perdana menggunakan drone di Kota Linz, Austria, oleh Art Electronica Futurelab. Sebanyak 49 drone beratraksi di udara dengan bergerak teratur hingga membentuk pola. Hasilnya, pertunjukkan ini menjadi pioneer drone light show serta membuktikan bahwa drone bisa digunakan untuk hiburan seperti yang Vijay sampaikan.
Cara Kerja Drone Light Show
Tentu tidak mudah bisa mengendalikan drone dalam jumlah banyak secara bersamaan untuk membentuk formasi yang indah. Terdapat banyak peran serta keahlian yang berkecimpung di jenis pertunjukkan baru ini.
“Cara kerja drone light show ialah membuat sejumlah drone beratraksi berdasarkan formasi terbang. Drone yang digunakan pun bukan seperti yang biasanya. Melainkan drone yang mengandalkan GPS, sensor, dan lampu LED yang besar dan sistem kendali terpusat yang diatur oleh suatu komputer. Sehingga, drone bisa bergerak sesuai formasi sambil menampilkan perubahan warna cahaya dan membentuk pola-pola tertentu,” katanya.
Sedangkan untuk formasi terbangnya, terdapat peran designer ataupun animator yang mengkonsep visual gerak setiap drone. Tidak hanya arah terbangnya saja, tapi merancang juga harmoni warna lampu dari setiap drone.
Konsep visual yang sudah tersusun lalu diserahkan ke bagian programming dan pilot. Proses ini akan merancang konsep secara visual menjadi konfigurasi program yang nantinya menjadi gerak terbang drone.
“Peran lainnya pun dibutuhkan untuk mengenali area pertunjukkan. Drone sebanyak itu pastinya membutuhkan alat dan perangkat khusus agar bisa terhindar dari kendala sinyal. Sehingga dibalik layar ada proses kreatif dan proses teknik yang melebur bersama,” ujarnya.
Bukan Cuma Terbang
Terbang selama mungkin dan seterang-terangnya, kata Michael, merupakan perbedaan yang dimiliki drone untuk pertunjukkan. Hal yang membuat drone light show menarik dibanding kembang api ialah bisa menyerupai berbagai bentuk sesuai keinginan.
Drone bisa disusun untuk membentuk kalimat ataupun bentuk tertentu. Belum lagi bentuk yang dihasilkan dari formasi drone bisa juga bergerak layaknya tiga dimensi. Pertunjukkan drone light show ini menjadi standar baru untuk memeriahkan acara.
Pertunjukkan terbaru yang menggunakan konsep ini adalah acara pembukaan Super Bowl di Amerika pada bulan Februari lalu. Sebanyak 500 drone diterbangkan untuk memeriahkan acara sambil menyerupai beberapa gambar. Selama 15 menit, formasi drone sebanyak itu berhasil menyerupai bentuk bola, bintang, sampai rupa pemainnya.
Bahkan Indonesia sendiri pernah menjadikan drone light show sebagai bagian hiburan. Dalam memeriahkan Asian Games di tahun 2018, sebanyak 300 drone membentuk formasi dari kalimat “Asean Games 2018” sampai membentuk orang membawa obor. Alhasil banyak penonton yang terpukau dari pemanfaatan drone untuk hiburan pertama di indonesia.
Rekam jejak pertunjukkan ini makin terkenal lagi setelah adanya rekor dunia. Ketika itu, pada tahun 2020, perusahaan asal Tiongkok menerbangkan drone sebanyak 3051 untuk menyerupai berbagai bentuk. Sebanyak itu drone bisa dikendalikan secara teratur dan mempercantik suasana malam.
Sepuluh tahun berselang sejak pertunjukkan drone pertama berlangsung. Rupanya banyak acara hiburan yang menyambut drone sebagai bagian kemeriahan acara. Sudah banyak acara di berbagai negara yang melibatkan drone light show sebagai cara baru memukau tamu istimewanya.
Ia mengungkapkan, “Drone light show salah satu contoh perkembangan drone yang diterima baik oleh khalayak. Kini pertunjukan di acara besar sudah menggunakan drone karena bisa menampilkan visual sesuai keinginan dan tema acara. Terra Drone Indonesia pun mulai tahun ini sudah bisa memberikan jasa drone light show setelah mulai banyaknya permintaan dan paham betul mengenai peraturannya. Diharapkan kami bisa berkolaborasi dengan banyak pihak untuk nantinya bisa memberikan pertunjukan drone di Indonesia”.@nia