VISI.NEWS – Pemerintah menetapkan warga Lansia sebagai prioritas vaksinasi tahap 2 yang telah dimulai beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa kelompok lansia menyumbang sekitar 10,7 persen dari seluruh kasus terkonfirmasi positif.
Selain itu, sebanyak 48,3 persen dari kasus pasien meninggal Covid-19 adalah kelompok lansia.
“Lansia merupakan kelompok rentan karena kekebalan tubuhnya pun menurun seiring bertambahnya usia. Dan ketika terjadi infeksi Covid-19, akan semakin parah dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid,” kata Wiku dalam konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (23/2/2021), seperti dilansir tribunnews.com.
Wiku mengatakan program vaksinasi lansia ini dilaksanakan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA) pada 5 Februari 2021.
Vaksinasi kepada Lansia sama seperti pemberian pada tenaga kesehatan, yaitu sebanyak 2 dosis suntikan. Hanya saja untuk dosis vaksin kedua diberikan dalam selang waktu 28 hari sejak dosis pertama disuntikkan.
Menurut Wiku vaksinasi lansia telah dimulai di ibu kota provinsi, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Alasannya di Jawa dan Bali karena kontribusi kasus yang terbilang tinggi, kesiapan fasilitas penyimpanan vaksin, dan telah tercapainya target tahapan vaksinasi kepada tenaga kesehatan.
Terdapat dua pilihan bagi masyarakat lansia untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. pertama yakni pada fasilitas kesehatan pemerintah atau kedua pada fasilitas kesehatan kerja sama pemerintah dengan organisasi lain.
Pada pilihan pertama melalui fasilitas kesehatan pemerintah, pendaftaran secara online di website resmi Kementerian Kesehatan di alamat www.kemkes.go.id.
Pada website tersebut akan tersedia link atau tautan yang dapat diakses oleh sasaran vaksinasi lansia. Terdapat sejumlah pertanyaan yang harus diisi sebagai syarat pendaftaran.
Wiku mengatakan apabila masyarakat lansia mengalami kesulitan, dapat meminta bantuan anggota keluarganya, atau ketua RT setempat, atau ketua RW setempat.
Lalu, setelah peserta mengisi data di website tersebut, maka seluruh data peserta akan masuk ke dinas kesehatan provinsi masing-masing dan selanjutnya ditetapkan jadwal hari, waktu, dan lokasi pelaksanaan vaksinasi. @fen