VISI.NEWS | BANDUNG – Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung menggelar Sosialisasi Kampung Bedas Literasi dengan tema “Membangun Komitmen dan Partisipasi Sumber Daya Manusia sebagai Pilar Literasi”, di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung pada Senin (25/09/2023).
Hadiri dalam acara tersebut Bupati Bandung Dr. H.M. Dadang Supriatna, S.Ip., M.Si., Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., M.M., Kepala Dispusip Kab. Bandung H. Teguh Purwayadi S.STP., M.Si., Kepala Dispusipda Jabar Dra. Hj. I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, M.Si, Ketua Karang Taruna Kab. Bandung Ruli Yuliana, dan Ketua DPD KNPI Kab. Bandung Rifki Fauzi, S.E.
Dalam pemaparannya, Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Emma Dety, menegaskan betapa pentingnya literasi di Kabupaten Bandung. Ia menekankan bahwa membaca adalah kunci utama, bahkan sejak remaja. Emma Dety juga dengan bangga membagikan bahwa Kabupaten Bandung memiliki kekayaan literasi yang diakui di berbagai negara.
Tak hanya itu, Emma Dety juga membahas peran orang tua dalam membentuk minat baca anak-anak, terutama mereka yang masih berusia SD dan SMP. Ia menyoroti bahwa usia 21 tahun adalah titik penting dalam tanggung jawab orang tua, dan juga diingatkan bahwa literasi melibatkan pembinaan budaya membaca dan pemberdayaan perempuan.
Emma Dety juga mendorong untuk menerbitkan buku yang dapat diakses oleh semua orang, khususnya anak-anak. “Saya mengajak semua orang untuk menyempatkan waktu sejenak untuk membaca, bahkan di tengah kesibukan, ” ungkapnya.
Tak hanya membahas tentang membaca, Emma Dety juga menyoroti pemecahan masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari. “Says menegaskan pentingnya literasi digital dan kemampuan akses informasi dengan bijak, ” tandas Emma.
Dalam paparannya, Emma Dety mendorong peningkatan pendidikan, mencatat bahwa tidak ada batasan usia untuk menimba ilmu. Ia juga memotivasi untuk melestarikan budaya dan seni, serta menghargai warisan kebudayaan India yang telah tersebar di seluruh dunia.
Emma Dety juga menyinggung tentang enam literasi dasar, termasuk literasi baca-tulis, literasi matematika, dan literasi digital. “Semua literasi ini memiliki peran penting dalam memahami dunia saat ini dan masa depan. Says menegaskan pentingnya mengakses informasi dengan bijak dan memastikan kebenaran informasi, ” ujarnya.
@mpa