VISI.NEWS | CIPUTAT – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama, Eny Retno Yaqut, mengajak anggotanya untuk menjadi perempuan berkualitas. Menurut Eny, hal ini penting karena anggota DWP Kemenag merupakan pendamping para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus memberikan dampak positif kepada bangsa dan negara. Ajakan ini disampaikan Eny saat menjadi pembicara dalam kegiatan yang digelar DWP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Ciputat, Tangerang Selatan.
Dalam acara bertema “Perempuan Berkualitas dalam Keluarga dan Organisasi”, Eny menyampaikan setidaknya ada sepuluh ciri perempuan berkualitas. “Ciri-ciri perempuan berkualitas atau high value, yang pertama adalah percaya diri, namun tidak over-confidence. Yang kedua adalah menghargai diri sendiri dengan meyakini bahwa kita pantas dicintai,” ujar Eny pada Senin (29/7/2024).
Eny menambahkan bahwa menghargai diri sendiri juga berarti mengetahui kapan harus berkata tidak dan tidak memaksakan diri. Ia menjelaskan bahwa ciri-ciri perempuan berkualitas lainnya adalah mandiri, memiliki pemahaman tentang nilai diri, berintelektualitas, memiliki perencanaan dan tujuan, merawat diri, mempunyai batasan yang sehat, berkontribusi, serta berempati dan memiliki kedewasaan emosional.
Pada kesempatan tersebut, Eny juga menjelaskan lima butir Panca Dharma Wanita. “Pertama adalah wanita sebagai istri pendamping suami. Jadilah pendamping suami yang tahu kapasitas, porsi, dan wewenang diri sendiri,” tutur Eny. Butir kedua adalah wanita sebagai ibu rumah tangga, ketiga sebagai penerus keturunan dan pendidik anak, keempat sebagai pencari nafkah tambahan, dan kelima sebagai warga negara serta anggota masyarakat.
Eny mengutip tokoh wanita Amerika Serikat, Michelle Obama, untuk menginspirasi anggotanya. “Terkadang kita mendapatkan peran yang tidak pernah kita minta, tapi marilah jalani peran itu dengan baik, dengan gaya kita sendiri, dengan keberanian, dan dengan sedikit humor,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya menjalankan peran dengan cara yang otentik dan tidak sekadar meniru orang lain.
Menurut Eny, tidak ada tiang yang lebih besar daripada wanita yang kuat, bebas, bahagia, dan terdidik. “Tidak ada juga panutan yang lebih menginspirasi daripada pria yang menghormati wanita, menghargai wanita, dan mendukung jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh wanita tersebut,” pungkasnya.
@rizalkoswara