VISI.NEWS |BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar) Dudy Pamuji menyebutkan, jumlah UMKM di Kota Banjar sebelum pandemi tercatat sebanyak 7.000, dan bertambah menjadi 18.000 hingga saat ini mencapai 36.000.
Meroketnya pelaku UMKM di Kota Banjar, tidak terlepas dari kreativitas dan inovasi warga masyarakat seiiring dengan perkembangan ekonomi di era digitalisasi seperti saat ini, hal ini patut diapresiasi dan terus dikembangkan.
“Sekarang berkembang, dari menjadi 18.000, dan sekarang telah mencapai 36.000 UMKM, tentunya ini seiring dengan era digitalisasi, dimana masyarakat bisa beradaptasi dan memanfaakan digital sebagai market,” katanya.
Tidak hanya itu, pembinaan pemerintah daerah dianggap berhasil untuk meningkatkan perekonomian di Kota Banjar, sehingga hal ini patut menjadi perhatian provinsi dan pusat, bagaimana kemudian agar UMKM ini bisa terus bertahan bahkan lebih meningkat.
“Nah, sekarang jumlah UMKM nya sudah banyak, hanya tinggal bagaimana pembinaan pemerintah untuk terus berupaya agar pelaku UMKM ini bisa bertahan bahkan meningkat, ini harus jadi perhatian,” sambungnya.
Sekedar informasi, market dari hasil produk UMKM di Kota Banjar itu sendiri, dikabarkan tembus ke berbagai mancanegara seperti Kanada dan Turki, ini menunjukan bahwa perkembangan digitalisasi mampu menjadi bagian dari pengembangan perekonomian masyarakat.
“Ini luar biasa, masyarakat atau sebagian pelaku UMKM di Kota Banjar bisa tembus memasarkan produknya hingga Kanada dan Iran, tentunya dibantu oleh Bank Indonesia, dari sisi finance, ini harus bisa bertahan,” ungkap Anggota Dewan DPRD Jabar dapil Kota Banjar.
Sebagai Anggota Legislator, Dudy mengaku akan terus mendorong masyarakat Kota Banjar agar berbagai kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat dapat terus terfasilitasi dan tersosialisasikan dengan baik.
“Saya akan terus menyerap aspirasi dan memperjuangkan serta mengawal hingga menjadi suatu kebijakan pemerintah, tidak hanya berkaitan dengan UMKM saja, akan tetapi diberbagai sektor,” pungkasnya. @eko