- Grup Future of Tech meraih juara pertama dengan solusi 5G dan AI untuk industri manufaktur, sementara grup mAIkroskop dan grup TaniKan dinobatkan sebagai pemenang peringkat kedua dan ketiga atas inovasi mereka di sektor kesehatan dan agrikultur.
- Selain para juara utama, empat kelompok juga mendapat apresiasi khusus melalui berbagai kategori. Penghargaan AI with a Twist dimenangkan oleh SEI Team, gelar Rising Star diraih oleh Ronda Malam, kategori Most Attractive diberikan kepada Perfecto Group, dan People’s Choice Award berhasil dibawa pulang oleh Pillbox.
VISI.NEWS | BANDUNG – Ericsson (NASDAQ: ERIC), perusahaan telekomunikasi global terkemuka, bekerja sama dengan Qualcomm, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), hari ini secara resmi mengumumkan tiga pemenang utama Hackathon 2025. Setelah melalui rangkaian sesi mentoring intensif dan workshop, kompetisi ini menampilkan berbagai inovasi terdepan di bidang teknologi 5G dan kecerdasan buatan (AI) untuk berbagai sektor, mulai dari manufaktur hingga layanan publik, guna mendukung Visi Digital Indonesia 2045 dan memperkuat ekosistem inovasi nasional.
“Hackathon ini bukan sekadar ajang membuat prototipe, tetapi juga untuk solusi inovatif yang benar-benar dapat diterapkan di dunia nyata,” kata President Director of Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei. “Di Ericsson, kami memanfaatkan ekosistem inovasi global serta kolaborasi dengan akademisi untuk menghadirkan praktik terbaik dan model pengembangan keterampilan digital yang telah teruji ke Indonesia. Kami dengan bangga mengumumkan Grup Future of Tech, mAIkroskop, dan Tanikan sebagai tiga pemenang utama, yang masing-masing menghadirkan solusi siap pakai dengan potensi implementasi tinggi di industri. Melalui inisiatif seperti Hackathon ini, Ericsson terus memperkuat kemitraan dalam memberdayakan talenta lokal serta mengembangkan kemampuan 5G dan AI guna mendukung Visi Digital Indonesia 2045.”
Memilih Inovasi Terbaik
Hackathon 2025 berhasil menarik peserta dari berbagai sektor, termasuk manufaktur, pertanian, layanan publik, kesehatan, energi, dan konstruksi. Pesertanya pun datang dari latar belakang yang beragam—mulai dari profesional berpengalaman di industri hingga mahasiswa dari berbagai universitas, baik dari Jakarta maupun kota-kota lain di seluruh Indonesia—mencerminkan luasnya lanskap inovasi di Tanah Air. Dari seluruh pendaftar, 30 tim terbaik terpilih untuk mengikuti rangkaian sesi mentoring dan workshop intensif. Puncak kegiatan berlangsung pada Hacking Day, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide menjadi prototipe fungsional dan mempresentasikannya di hadapan panel juri ahli.
“Penilaian berfokus pada relevansi, dampak, orisinalitas, dan kelayakan teknis,” jelas Ronald Limoa, VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel, yang juga bertindak sebagai juri dan mentor dalam Hackathon 2025. “Antusiasme dan semangat kolaborasi yang ditunjukkan para peserta sepanjang kompetisi ini benar-benar menginspirasi. Di Telkomsel, kami terus mencari solusi dan aplikasi inovatif yang dapat memberikan nilai nyata bagi pelanggan serta meningkatkan pengalaman digital mereka. Melalui Hackathon ini, kami berharap dapat menemukan dan mendukung talenta baru dengan ide-ide yang dapat membentuk masa depan konektivitas dan layanan digital di Indonesia. Ajang ini juga menjadi bukti bahwa kemampuan digital Indonesia terus berkembang dan siap bersaing di kancah global.”
Nies Purwati, Senior Director of Government Affairs for Southeast Asia at Qualcomm International, mengatakan, “Saya sangat menghargai keragaman inovasi dan kreativitas yang ditunjukkan oleh semua peserta. Ide-ide yang dipaparkan mencerminkan keunggulan talenta digital Indonesia yang terus berkembang. Hackathon ini juga mencerminkan komitmen berkelanjutan Qualcomm dalam mengembangkan ekosistem serta talenta digital tersebut dan mendorong inovasi yang bermakna melalui teknologi wireless dan AI yang canggih yang dapat memberikan dampak nyata bagi industri dan komunitas.”
Kerja sama dengan Industri untuk Transformasi Nyata
”Hackathon ini memainkan peran penting dalam mendukung target Indonesia untuk mengembangkan sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030. Sebagai bagian dari ekosistem pengembangan talenta digital nasional, inisiatif ini sejalan dengan program Beasiswa Talenta Digital (DTS) Komdigi dan menyediakan platform bagi para inovator muda untuk mengubah ide menjadi solusi praktis yang memiliki dampak nyata di industri,” kata Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.
Sidik Herman, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri dan Direktur PIDI 4.0 Kementerian Perindustrian Republik Indonesia menambahkan, “Dengan lebih dari 56 juta UMKM, Indonesia memiliki fondasi yang kuat untuk tumbuhnya inovasi dan kewirausahaan. Hackathon ini membuktikan bagaimana talenta digital Indonesia mampu mengolah potensi besar tersebut menjadi generasi baru perusahaan inovatif — memperkuat produk lokal, melahirkan startup berkelanjutan, dan membawa mereka bersaing di tingkat global. Ajang ini juga menjadi wadah kolaborasi penting yang menyalurkan energi kreatif anak muda Indonesia menjadi solusi teknologi nyata bagi industri dan masyarakat. Kami percaya, kreativitas dan kemampuan talenta digital kita akan terus memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat inovasi.”
Hackathon 2025 menjadi jembatan antara talenta digital dan dunia industri, mendorong terciptanya ekosistem inovasi berkelanjutan di mana ide-ide peserta dapat terus berkembang bahkan setelah kompetisi berakhir. Kolaborasi ini merupakan langkah nyata untuk memastikan talenta digital Indonesia siap memimpin transformasi industri sekaligus memperkuat daya saing digital bangsa, baik di tingkat nasional maupun global. Inisiatif ini juga sejalan dengan agenda pemerintah yang menempatkan infrastruktur digital — mulai dari jaringan, pusat data, platform digital, hingga layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) — sebagai pendorong utama pembangunan nasional.
@uli












