VISI.NEWS | JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Pulau Sumatera sebagai wilayah dengan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) terbesar di Indonesia. Dari total potensi nasional sebesar 3.687 gigawatt (GW), sebanyak 34 persen atau sekitar 1.240 GW berasal dari Sumatera.
“Pulau Sumatera ini 34 persen EBT ada di situ, diikuti wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani, dalam acara Toyota Series Carbon Neutrality di Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Dari total potensi 3.687 GW energi terbarukan di Indonesia, sebagian besar berasal dari tenaga surya (3.294 GW), diikuti oleh angin (155 GW), air (95 GW), laut (63 GW), bioenergi (57 GW), panas bumi (24 GW), dan gasifikasi batu bara (450 MW).
Namun, pemanfaatan energi bersih di Indonesia masih tergolong rendah. Hingga saat ini, kapasitas pembangkit listrik berbasis energi terbarukan yang telah beroperasi baru mencapai 14.883 MW atau kurang dari 0,4 persen dari total potensinya.
Untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi, termasuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dengan kuota 1,59 GW hingga 2028. Selain itu, PLTS skala besar dengan kapasitas 4,68 GW akan dikembangkan hingga 2030 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Pemerintah juga menargetkan agar 72 persen dari total pembangkit listrik nasional berasal dari energi bersih pada 2060.
“Energi baru terbarukan bisa sampai 72 persen. Tidak hanya PLTS, tetapi juga energi angin, hidro, PLTA, dan panas bumi akan terus didorong semaksimal mungkin,” pungkas Eniya. @ffr