VISI.NEWS | LOMBOK – Di usia 20 tahun dan 183 hari, Fermin Aldeguer menunjukkan bahwa dirinya siap bersaing di level tertinggi balapan motor dunia. ia mencatatkan sejarah besar di MotoGP Indonesia, yang berlangsung di Sirkuit Mandalika pada Minggu (5/10/2025), dengan meraih kemenangan pertamanya di kelas utama. Pembalap muda asal Murcia ini tampil luar biasa, mengalahkan Pedro Acosta dan Alex Marquez, serta menjadi pembalap termuda kedua yang berhasil meraih kemenangan di MotoGP, hanya kalah dari Marc Márquez.
Performa Aldeguer di GP Indonesia memang mengesankan sejak awal akhir pekan. Setelah berhasil meraih posisi kedua dalam Sprint Race, Aldeguer semakin percaya diri saat memasuki balapan utama. Dengan strategi yang tepat dan penguasaan sirkuit yang luar biasa, ia berhasil menempati posisi kedua pada awal balapan. Pada lap ketujuh, Aldeguer melewati rekan senegaranya, Pedro Acosta, dan langsung memimpin balapan hingga menyelesaikan 20 lap berikutnya dengan kecepatan yang brutal.
Keunggulannya terus bertambah, dan pada akhirnya ia finis dengan selisih sembilan detik atas posisi kedua, yang cukup mengesankan mengingat ketatnya persaingan sepanjang balapan. Meski sedikit memperlambat laju di akhir balapan, Aldeguer tetap mengamankan kemenangan pertamanya dan menorehkan namanya dalam sejarah MotoGP. Gap yang berkurang menjadi 6,9 detik di lap terakhir tidak mengurangi kemenangan manisnya.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Aldeguer, yang menjadi rookie pertama sejak Jorge Martin pada 2021 yang meraih kemenangan di kelas utama. Aldeguer kini juga menjadi pembalap termuda kedua sepanjang sejarah yang berhasil meraih kemenangan di MotoGP, setelah Marc Márquez, yang melakukannya di usia 20 tahun dan 63 hari pada 2013. Kemenangan ini semakin memperlihatkan potensi besar Aldeguer sebagai masa depan MotoGP.
Di sisi lain, balapan ini diwarnai oleh kecelakaan yang mengakibatkan Marc Márquez gagal melanjutkan balapan. Pada lap pertama, Marc yang sedang bersaing ketat dengan Marco Bezzecchi terjatuh setelah disenggol oleh Bezzecchi. Keduanya pun terlempar ke gravel trap, dan Marc Márquez menderita cedera pada bahu kanannya. Menurut Dr. Angel Charte, cedera tersebut kemungkinan adalah patah tulang kecil, yang mengharuskannya untuk menarik diri dari balapan dan memulai pemulihan.
Kecelakaan ini mengubah jalannya balapan, terutama bagi Bezzecchi, yang semula menjadi salah satu favorit untuk meraih kemenangan. Pembalap Ducati ini, yang telah menunjukkan performa impresif di beberapa sesi sebelumnya, tidak dapat melanjutkan balapan setelah insiden tersebut. Sebagai salah satu kandidat juara, Bezzecchi pasti merasa kecewa, terutama setelah memulai balapan dengan semangat tinggi.
Sementara itu, Ducati pulang dengan tangan hampa dari Sirkuit Mandalika setelah gagal meraih podium. Meski banyak diharapkan untuk tampil kuat di Indonesia, tim asal Italia ini tidak berhasil tampil maksimal, terutama setelah insiden yang melibatkan Marc Márquez dan Bezzecchi. Dengan absennya kedua pembalap andalan mereka, Ducati harus menelan pil pahit pada akhir pekan ini.
Di sisi lain, Aldeguer yang bergabung dengan tim Gresini Racing membuktikan bahwa kerja keras dan pengalaman dalam kategori lain membawa hasil yang luar biasa. Tim Gresini Racing juga patut berbangga hati dengan kemenangan ini, yang menegaskan bahwa mereka adalah tim yang siap bersaing di level tertinggi, mengingat mereka berhasil membawa pembalap muda ke podium utama dalam salah satu balapan paling bergengsi di dunia.
Dengan hasil ini, Fermin Aldeguer kini telah mencuri perhatian banyak pihak di dunia MotoGP, terutama setelah membuktikan bahwa dirinya siap bersaing dengan pembalap-pembalap terbaik dunia. Kemenangan ini membuka pintu bagi masa depan cerah Aldeguer di dunia balap motor, dan banyak yang kini menantikan aksi-aksi luar biasa dari dirinya di seri-seri berikutnya.\
@uli












