VISI.NEWS | BANDUNG – Gara-gara bahan bakar minyak (BBM) untuk kegiatan operasional loader di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti habis, puluhan truk sampai dari empat kabupaten/koya pada Sabtu (6/11/2021) mengantri sepanjang lima kilometer.
“Antrian terjadi sejak Jumat kemarin, dan sampai hari ini ada 57 truk Kota Bandung yang tertahan di antrian menuju TPA Sarimukti, sedangkan sisa truk berada di pool masing-masing dan TPS di Kota Bandung dengan kondisi TPS penuh,” ungkap seorang petugas di TPA Sarimukti, Sabtu.
Menurut informasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, c/q. UPT PSTR Provinsi Jawa Barat selaku pengelola YPA Sarimukti, anggaran tersebut terasionalisasi untuk penanggulangan Covid-19.
Akibat dari kejadian tersebut, terjadi penumpukan sampah pada TPS, pool dan container mobile di seluruh Kota Bandung hari ini dan mungkin beberapa hari kedepan.
Konfirmasi dengan Kepala DLH Provinsi Jawa Barat bahwa untuk tambahan anggaran BBM sudah ada di anggaran perubahan, yang baru dilaksanakan setelah pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) di pertengahan November 2021.
Kepala DLH Provinsi saat ini sedang mengupayakan untuk pengiriman BBM dari Pertamina, meskipun untuk pembayaran ke Pertamina menunggu pengesahan APBDP. “Mudah-mudahan dapat cepat dilakukan pengiriman BBM untuk operasional loader di TPA Sarimukti.
Untuk antisipasi penumpukan lebih banyak lagi di TPS ataupun Container Mobile, dan dihimbau kepada masyarakat untuk sementara menahan untuk membuang sampahnya ke TPS/container mobile,” ungkapnya.
Antisipasi lainnya terkait dampak bau yang ditimbulkan dari tumpukan sampah yang menumpuk pada TPS/container mobile, katanya, akan digunakan penghilang bau seperti minyak sereh, karbol dan lainnya. Memaksimalkan penataan ruang yang masih kosong di lokasi TPS apabila terjadi penumpukan yang tidak terhindarkan. Penggunaan maksimal terpal untuk TPS/titik kumpul, prioritas lokasi strategis dikarenakan stok terpal terbatas.@nia