VISI.NEWS | JAKARTA – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri tengah menyelidiki kebakaran yang terjadi di salah satu ruangan Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Sebagai bagian dari investigasi, Polri berencana meminta rekaman CCTV untuk mengungkap lebih lanjut penyebab kebakaran.
Kapuslabfor Polri, Brigjen Pol Sudjarwoko, mengungkapkan bahwa pihaknya belum memastikan apakah kamera pengawas (CCTV) tersedia di lokasi kebakaran.
“Itu dia, saya belum ketemu dengan bagian biro umum untuk mengecek CCTV-nya itu ada atau tidak. Karena nanti akan saya mintakan juga itu,” ujarnya di lokasi kejadian, Minggu (9/2/2025).
Sejumlah barang bukti telah dikumpulkan, termasuk abu arang, kabel bekas colokan, serta sisa benda terbakar seperti kayu dan kertas.
“Ada beberapa barang bukti yang kami kumpulkan berupa abu arang, nanti akan kami lakukan pemeriksaan lebih mendalam dengan cara scientific investigation di laboratorium forensik,” tambahnya.
Polisi juga berencana memeriksa seorang saksi yang pertama kali melihat titik awal api. Namun, saksi tersebut belum dapat memberikan keterangan karena tidak sedang berada di tempat.
“Tadi kita sudah menghubungi, kira-kira mungkin sekitar dua jam lagi karena rumahnya di Rangkas. Sekitar dua jam baru sampai sini,” ujar Sudjarwoko.
Mengenai dokumen yang terbakar, Sudjarwoko menyatakan belum dapat memastikan apakah dokumen tersebut penting.
“Saya rasa kalau dokumen penting tidak mungkin diletakkan di atas meja tergeletak seperti itu,” jelasnya.
Penyebab kebakaran hingga kini belum dapat dipastikan. Polri menunggu hasil investigasi forensik untuk menentukan asal mula insiden tersebut.
“Untuk penyebab kebakaran, sampai saat ini masih kita belum bisa pastikan. Tapi nanti setelah kita lakukan pemeriksaan di Labfor, itu baru kita bisa tentukan penyebab kebakarannya apa,” jelasnya.
Kebakaran ini hanya melanda satu ruangan dengan ukuran sekitar 15×20 meter dan area terdampak sekitar 20-25 persen dari ruangan.
“Kalau saya lihat tadi, yang terbakarnya tidak seluruh ruangan. Hanya kecil saja, sekitar 5×4 meter,” tutup Sudjarwoko. @ffr
