- Akan digunakan untuk mengatasi kesenjangan kredit UMKM Asia Tenggara.
VISI.NEWS | JAKARTA – Grup Modalku, sebagai platform pendanaan digital bagi UMKM di Asia Tenggara, meraih Debt Funding (fasilitas pendanaan) sebesar USD 27 Juta (sekitar Rp 414 Miliar) yang dipimpin oleh AlteriQ Global, perusahaan pengelola keuangan swasta yang berfokus di Asia; Aument Capital Partners (ACP), perusahaan investasi multi-keluarga; dan Orange Bloom, perusahaan yang fokus pada pendanaan berkelanjutan. Pendanaan akan disalurkan melalui Grup Modalku yang menghadirkan berbagai solusi pendanaan yang dirancang khusus untuk mendukung UMKM yang belum mendapatkan akses pendanaan di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
UMKM masih menjadi tulang punggung perekonomian di Asia Tenggara. Di kawasan ASEAN, terdapat lebih dari 70 juta UMKM yang terdata, yang mencakup 99% dari total usaha dan berkontribusi terhadap 44,8% Produk Domestik Bruto (PDB). Namun, menurut United Nation Capital Development Fund, lebih dari 39 juta UMKM masih kesulitan mendapatkan akses ke kredit formal, dengan kesenjangan pendanaan sebesar USD 300 Miliar. Grup Modalku secara konsisten terus memperluas jangkauan akses layanannya melalui pendanaan ini dan di sisi lain mendukung UMKM untuk menjaga kelancaran arus kas bisnis mereka.
Country Head Modalku, Arthur Adisusanto, Selasa (26/9/2023), mengatakan, “Kami menyambut baik kolaborasi dengan AlteriQ Capital, ACP, dan Orange Bloom yang percaya pada misi dan pertumbuhan kami dalam melayani UMKM di Asia Tenggara. Di tengah kondisi makroekonomi yang tidak menentu, kami akan terus meningkatkan aktivitas pendanaan ke lebih banyak UMKM yang belum terlayani di lima pasar Modalku beroperasi, baik bersama dengan partner lama maupun partner baru.”
Pendanaan ini akan semakin meningkatkan jangkauan Grup Modalku dalam menjembatani kesenjangan finansial bagi UMKM di Asia Tenggara. Sebagai bagian dari misi dan komitmen untuk menghadirkan peluang merata bagi UMKM, Grup Modalku juga mulai menawarkan solusi selain pendanaan, seperti pembayaran (payments) dan penerimaan pembayaran (collect payment) yang ditujukan untuk mengatasi masalah pengelolaan arus kas bagi UMKM. Hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 52 triliun kepada lebih dari 5,1 juta transaksi, serta melayani sekitar 100.000 UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Managing Partner AlteriQ Global, Zhi Yong Heng, mengatakan, “Kami melihat sinergi dan potensi besar atas pencapaian Grup Modalku selama bertahun-tahun melalui beragam solusi pendanaan digital, kualitas tim yang terpercaya, dan banyaknya UMKM yang telah dilayani. Sebagai salah satu pionir di bidang pendanaan digital, hal ini sangat berkaitan dengan upaya AlteriQ Global untuk mendorong dan menyediakan ekosistem keuangan yang sepenuhnya terintegrasi. Kami berharap dapat mendukung dan berkolaborasi dengan Grup Modalku seiring dengan pertumbuhan mereka di Asia Tenggara”
Melalui strategi keuangan yang dipersonalisasi dan menyeluruh, ACP berperan sebagai family office yang menangani seluruh kebutuhan keuangan dan investasi kliennya, seperti memastikan pengelolaan dan pertumbuhan kekayaan generasinya. Sejak awal Grup Modalku berdiri, ACP melihat Grup Modalku sebagai partner utama dalam menyediakan akses kredit untuk UMKM, yang mana kedepannya juga bisa menjadi fasilitas pendanaan bagi para kliennya.
Di sisi lain, Orange Bloom sedang memperluas jangkauannya dan bertransisi menjadi pionir dalam isu-isu berkelanjutan. Pendanaan berkelanjutan yang dihadirkan bertujuan untuk memberikan dukungan berupa akses pendanaan bagi UMKM termasuk individu untuk mengatasi perubahan iklim serta bertransisi ke praktik yang lebih berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon.
Hal ini sejalan dengan bagaimana Grup Modalku mulai menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dan Sosial sejak awal tahun di lima negara Grup Modalku beroperasi. Sistem ini merupakan kerangka penilaian risiko ESG (lingkungan, sosial, tata kelola) yang dirancang dengan bantuan teknis dari Dutch Good Growth Fund sebagai bagian dari penilaian kredit dalam proses pengajuan pendanaan UMKM.
@uli