Hakim PN Surabaya Keluhkan Sidang Secara Virtual

Editor Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. /visi.news/redho fitriyadi
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | SURABAYA – Sidang perkara pidana secara teleconference dikeluhkan para hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Mereka berharap agar persidangan bisa segera digelar secara langsung alias tatap muka.

Humas PN Surabaya Suparno mengatakan bahwa para hakim PN Surabaya banyak yang mengeluhkan sidang secara teleconference. Lantaran saat sidang teleconference banyak mengalami banyak kendala.

Menurut Suparno, beberapa kendala diantaranya, sering terjadi gangguan teknis, seperti koneksi terputus. “Misalnya saat pemeriksaan terdakwa (sidang teleconference), saya sampai harus teriak-teriak karena suara terdakwa tidak terdengar,” kata Suparno, Kamis (5/5/2022).

Suparno menegaskan, semua hakim di PN Surabaya berharap agar aturan sidang teleconference yang tertuang dalam Perma Nomor 4 Tahun 2020 tentang Administrasi dan Persidangan Perkara Pidana di Pengadilan Secara Elektronik tersebut segera dicabut. “Semua hakim ingin kalau sidangnya digelar secara offline (tatap muka),” tegasnya.

Namun Suparno, menyerahkan kebijakan pencabutan sidang teleconference tersebut kepada MA. “Tapi kami akan ikuti aturan yang berwenang yakni Ma dan pemerintah,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemberlakuan sidang pidana secara teleconference dilakukan saat merebaknya penularan Covid-19 yang terjadi sejak 2020. PN Surabaya sendiri juga sempat beberapa kali memutuskan untuk lockdown sidang karena banyak para hakim dan pegawai terpapar Covid-19.@redho

Baca Juga :  Gubernur Ridwan Kamil Prihatin OTT Bupati Bogor Ade Yasin oleh KPK

M Purnama Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

Kasus Hepatitis Akut, Dinkes Kota Surabaya Minta Masyarakat Waspada

Jum Mei 6 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | SURABAYA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan pihaknya mewaspadai potensi kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya (etiologi). Karenanya, seluruh fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat di Surabaya diminta agar meningkatkan pengawasan. Sampai saat ini di Kota Surabaya belum ada […]