Search
Close this search box.

Haleon Perluas Jangkauan Panadol Klinik Cekatan ke Warga di Daerah dengan Keterbatasan Mobilitas dan Akses Kesehatan Akibat Bencana Alam

Dari kiri ke kanan: Dhanica Mae Tiu (General Manager Haleon Indonesia), Setiaji (Kepala Kantor Transformasi Digital Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Yudith Arianda (Marketing Lead Haleon Indonesia), dan dr. Irwan Heriyanto, MARS (Kepala Medis Halodoc) pada peluncuran program Panadol Klinik Cekatan Tahap 2 dan penambahan Panadol Pain Phone.. /visi.news/ist

Bagikan :

  • Perluasan program ini menargetkan 10.000 konsultasi gratis di 16 desa di Kecamatan Cugenang yang mengalami gempa pada tahun 2022.
  • Program layanan klinik keliling selama delapan minggu ini juga menggunakan Telepon Panadol Cekatan untuk memfasilitasi konsultasi kesehatan jarak jauh (telehealth).

VISI.NEWS | JAKARTA – Melanjutkan keberhasilan dari inisiatif Panadol Klinik Cekatan, Haleon, pemimpin global dalam kesehatan konsumen dan produsen Panadol, dan Halodoc, salah satu ekosistem kesehatan digital terkemuka di Indonesia, mengumumkan tahap selanjutnya dalam menangani hambatan akses terhadap kesehatan melalui kemitraan dalam layanan klinik keliling mereka.

Program ini dilanjutkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dengan keterbatasan mobilitas dan akses ke konsultasi medis dan pengobatan, dengan berfokus pada masyarakat yang terkena dampak bencana alam seperti gempa Cianjur pada November 2022. Program layanan klinik keliling juga didukung oleh Telepon Panadol Cekatan, unit telemedicine pertama yang menghubungkan masyarakat pedesaan dengan tenaga kesehatan menggunakan teknologi.

Dengan 43% penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan[1], akses menjadi pertimbangan utama saat seseorang memilih antara menahan beban fisik dan mental ketika sakit atau melakukan perjalanan jarak jauh untuk mendapatkan perawatan medis.

Di antara masyarakat pedesaan ini, orang-orang yang terdampak gempa mungkin melihat diri mereka berada dalam situasi yang lebih sulit karena mereka tidak hanya menghadapi hambatan akses akibat kondisi jalan yang rusak, tetapi juga berpotensi mengalami masalah kulit, infeksi saluran pernapasan, dan pencernaan karena kondisi hidup di pengungsian yang mengharuskan mereka tinggal di tempat tinggal sementara dengan akses terbatas ke air bersih.

Menyadari situasi darurat tersebut, program Panadol Klinik Cekatan yang berlangsung selama delapan minggu, dilengkapi oleh Telepon Panadol Cekatan, akan dikerahkan untuk menjangkau 10.000 orang di 16 desa di Kecamatan Cugenang dengan menyediakan tindakan preventif dan kuratif melalui konsultasi medis, resep pengobatan, dan pemberian obat.

Baca Juga :  Polsek Balongbendo Melaksanakan Pengamanan Ketat Rapat Pleno Terbuka

Serupa dengan konsultasi dan obat-obatan gratis yang disediakan oleh tim layanan klinik keliling, Telepon Panadol Cekatan dirancang untuk memungkinkan konsultasi medis serta pemeriksaan esensial di sejumlah organ tubuh. Sementara itu, tim medis yang ikut mendampingi akan membantu pasien dalam menggunakan Telepon Panadol Cekatan dan mendistribusikan obat-obatan dasar.

Unit Telepon Panadol Cekatan memungkinkan konsultasi yang lebih personal dan andal melalui layar video untuk interaksi tatap muka, serta sensor yang dapat mengukur metrik seperti detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan kadar oksigen. Unit ini akan digunakan sebagai program inisiasi dalam rangka uji coba dan studi guna melakukan perbaikan dan penyesuaian untuk tahap selanjutnya berdasarkan pembelajaran yang diperoleh di lapangan.

Setiaji, Chief of the Digital Transformation Office, Kementerian Kesehatan, mengatakan: “Melalui enam pilar transformasi, kami percaya bahwa digitalisasi adalah salah satu kunci untuk menjadikan layanan kesehatan lebih inklusif. Program Panadol Klinik Cekatan dan Telepon Panadol Cekatan oleh Haleon dan Halodoc adalah contoh nyata bagaimana kita dapat berpartisipasi dalam mempercepat akses kesehatan di seluruh negeri dan membuat perawatan serta edukasi kesehatan menjadi lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang.”

Dhanica Mae Tiu, General Manager, Indonesia, Haleon, menyampaikan: “Di Haleon, kami berkomitmen untuk berusaha lebih dalam mengatasi hambatan yang menghalangi masyarakat dari kesehatan sehari-hari yang lebih baik. Kami melakukannya dengan memahami apa yang menghalangi hal tersebut, sehingga dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan mereka dan orang yang mereka cintai.

Memungkinkan akses yang lebih mudah dan lebih cepat ke perawatan medis sangat penting mengingat jutaan orang Indonesia sering kali menunda pengobatan karena layanan kesehatan yang terlalu jauh bagi mereka. Melalui upaya berkelanjutan dan terpadu dengan Halodoc, kami selalu berusaha dalam menghadirkan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi serta memberdayakan masyarakat melalui edukasi tentang perawatan diri – di mana, kali ini menggunakan teknologi untuk menghadirkan solusi konsultasi jarak jauh bagi masyarakat pedesaan serta masyarakat yang secara langsung terkena dampak gempa.”

Baca Juga :  Kecepatan Internet di Destinasi Wisata: Kunci Kepuasan Wisatawan di Era Digital

dr. Irwan Heriyanto, MARS selaku Chief of Medical Halodoc menjelaskan, “Kami melihat adanya kebutuhan untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di kota kecil dan daerah terpencil. Untuk itu, selain memberikan konsultasi kesehatan dan pengobatan dasar secara gratis, Halodoc mendukung Panadol Klinik Cekatan dengan memberikan edukasi akan pentingnya gaya hidup sehat dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga. Tak hanya itu, kehadiran layanan Telepon Cekatan (sebagai program lanjutan kolaborasi dari Haleon dan Halodoc) menjadi terobosan selangkah lebih maju dalam penyederhanaan akses kesehatan melalui pemanfaatan teknologi. Kami optimis bahwa kemitraan ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum.”

Hingga saat ini, program Panadol Klinik Cekatan telah berhasil memberikan lebih dari 7.000 konsultasi gratis, menghubungkan masyarakat dengan para ahli kesehatan untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mereka, termasuk yang menderita sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta kondisi seperti hipertensi, anoreksia, dan asma, yang dapat mengancam nyawa jika pengobatan tertunda. Seiring berlanjutnya kemitraan, upaya untuk memperluas jangkauan lebih jauh tengah direncanakan guna peluasan cakupan layanan klinik keliling ke daerah lainnya dan membantu menjembatani kesenjangan akses bagi lebih banyak orang di seluruh Indonesia.@nia

Baca Berita Menarik Lainnya :