VISI.NEWS | GAZA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pembebasan tentara AS-Israel, Edan Alexander, oleh Hamas tidak akan mengubah sikap Israel terhadap gencatan senjata di Jalur Gaza. Ia juga memastikan tidak ada kompromi dalam bentuk pembebasan tahanan Palestina.
Dalam pernyataan resmi, Netanyahu menyebut proses negosiasi untuk membebaskan seluruh sandera di Gaza masih berjalan di bawah tekanan militer. Meski begitu, Israel hanya akan membuka koridor aman guna memfasilitasi pembebasan Edan, tanpa menyetujui jeda kemanusiaan atau kesepakatan damai sementara.
“Janji pembebasan Alexander telah tercapai melalui tekanan militer di Jalur Gaza,” ucapnya, dikutip dari AFP.
Sementara itu, kelompok Hamas menyatakan tengah menjajaki kesepakatan dengan Amerika Serikat terkait gencatan senjata. Mereka menyebut pembebasan Alexander sebagai bagian dari langkah awal menuju penghentian perang, pertukaran tahanan, dan pembukaan jalur bantuan ke Gaza yang telah diblokade selama lebih dari dua bulan.
Di sisi lain, kekerasan terus berlangsung. Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 10 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, di sebuah sekolah di Jabalia yang menampung lebih dari 2.000 pengungsi internal.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyebut banyak korban luka juga telah dievakuasi dari lokasi.
Kepala delegasi negosiasi Hamas, Khalil Al-Hayya, menyatakan pihaknya siap melakukan pembicaraan intensif untuk mencapai kesepakatan damai menyeluruh, termasuk pertukaran tahanan dan pengelolaan Gaza secara independen pasca-konflik. @ffr