VISI.NEWS | BANDUNG – Dogecoin (DOGE), Ethereum (ETH) dan altcoin lainnya mempelopori kenaikan, termasuk bitcoin ke level tertinggi dalam tiga minggu. Hal ini seiring investor makin optimistis tentang semakin luasnya penerimana produk aset digital.
Mengutip dari laman Decrypt, Kamis (3/7/2025), DOGE memimpin lonjakan koin meme lebih besar dengan naik lebih dari 8% selama 24 jam terakhir, berdasarkan penyedia data pasar kripto CoinGecko ke posisi USD 0,171. Kripto terbesar ke-8 berdasarkan kapitalisasi pasar ini kembali mendapatkan posisi yang hilang selama sebulan terakhir.
Di sisi lain, harga ETH diperdagangkan di atas USD 2.590, naik hampir 8% selama 24 jam terakhir.
Bitcoin berpindah tangan di atas USD 109.200, naik lebih dari 3% sejak Selasa pada waktu yang sama. Bitcoin melampaui USD 109.000 pada awal sesi untuk pertama kali dalam tiga minggu, dan terus melampaui USD 109.600.
Pada harga saat ini, bitcoin hanya berjarak 2% dari rekor tertinggi di USD 111.814 yang ditetapkan pada Mei.
“Bitcoin berada di posisi terdepan hari ini dan altcoin memimpin pasar lebih tinggi,” ujar Head of Research Grayscale, Zach Pandl kepada Decrypt.
“Persetujuan produk yang diperdagangkan di bursa kripto (ETP) baru-baru ini mungkin meningkatkan kepercayaan investor modal TradFi akan masuk ke altcoin,” tambahnya.
Pandl mencatat peningkatan kejelasan peraturan AS kemungkinan akan menarik lebih banyak pengguna dan modal ke dalam ekosistem kripto. Ia menambahkan, meski valuasi aset berada dalam kisaran terkini tetapi berharap harga tertinggi baru untuk banyak token pada semester II 2025.
Sentimen yang Pengaruhi Kripto
Lonjakan pasar terjadi saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengapresiasi perjanjian perdagangan baru dengan Vietnam yang akan membuka akses bagi produsen AS. Kemudian, perusahaan pembayaran kripto Ripple juga mengkonfirmasi telah mengajukan aplikasi ke Office of the Comprotroller of the Currency (OCC) untuk mendapatkan lisensi bank nasional.
Investor juga lebih optimisis tentang potensi penurunan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) setelah pernyataan dovish oleh pejabat bank sentral dalam beberapa hari terakhir.
Nasdaq dan S&P 500 yang berfokus pada teknologi sama-sama mengakhiri hari dengan kenaikan kurang dari satu poin persentase pada hari Rabu. Kedua indeks mencapai rekor tertinggi di awal minggu.
Namun, ketidakpastian ekonomi makro terus berlanjut. Anggaran yang diusulkan Trump telah menghadapi hambatan besar di DPR, sehingga menunda pengesahannya. Negosiasi perdagangan dengan China dan negara-negara lain masih berbelit dan konflik di Ukraina dan Timur Tengah belum terselesaikan.
Pada Selasa, arus bersih ke dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin turun ke wilayah negatif pada hari Selasa, mengakhiri kenaikan kuat selama 15 hari berturut-turut–tanda kekhawatiran investor yang masih ada.
Risiko Makro Masih Ada
CEO BitBull Capital, Joe DiPasquale, menyampaikan kepada Decrypt kalau aset berisiko yang luas telah meningkat seiring harapan penurunan suku bunga kembali menjadi fokus.
“Ini bukan perubahan mendasar yang besar, lebih seperti posisi dan sentimen yang mendapatkan dorongan setelah berminggu-minggu konsolidasi,” katanya.
Namun, ia menambahkan, kripto sering kali berkembang pesat karena ada kombinasi ketidakpastian dan taruhan likuiditas. Pelaku pasar tampaknya mengabaikan risiko geopolitik dan fiskal dan sebaliknya fokus pada prospek kebijakan moneter yang lebih longgar serta ketahanan yang ditunjukkan BTC di atas level menjadi dukungan utama.
“Risiko makro masih ada, tetapi pasar saat ini memperkirakan lebih banyak potensi kenaikan dari pada penurunan setidaknya untuk saat ini,” katanya. @desi