Search
Close this search box.

Harga Minyak Goreng Melejit, Pedagang Gorengan Menjeritl.

Pedagang gorengan di Kota Bandung. /visi.news/eko aripyanto

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Meroketnya harga minyak goreng (Migor) membuat para pedagang gorengan di beberapa wilayah Kota Bandung menjerit, pasalnya selain sangat memberatkan, naiknya harga migor membuat produksi gorengan terpaksa berkurang.

Seperti yang dialami salah seorang pedagang gorengan di Jalan Abdullah Shaleh Bandung, selama kurun waktu beberapa pekan ini, produksi gorengan terpaksa berkurang dan berdampak terhadap pengahasilan.

“Sebelum naiknya harga migor, produksi bahan baku berbagai jenis gorengan, tidak kurang dari 10 hingga 15 kg per hari ini, namun setelah naik, menjadi 5 sampai 6 kg per hari,” kata Asep.

Minggu (6/2/22) Asep mengungkapkan, kebutuhan migor dalam setiap harinya mencapai 12 liter namun yang terjadi saat ini kekuatan untuk membeli migor hanya mampu diangka 7 liter per hari.

“Meski pemerintah sudah menetapkan harga terendah migor sebesar Rp. 11,5 ribu dan tertinggi dikisaran Rp. 14 ribu, akan tetapi harga di pasar tradisonal masih melambung,” ungkapnya.

Oleh karena itu, lanjut Asep, ia meminta agar pemerintah bisa mendistribusikan migor murah tidak hanya di supermaket saja, akan tetapi di pasar tradisional pun harus di sediakan dengan jumlah stok migor yang memadai.

“Migor murah itu jangan hanya dijual di supermaket saja, di pasar tradisional pun harus karena pembeli migor lebih banyak di pasar ketimbang supermaket,” pungkasnya.@eko

Baca Berita Menarik Lainnya :