VISI.NEWS | JOGJA – Harga sembako di Jogja mengalami perubahan di mana informasi terkait harga pangan ini sangat penting bagi masyarakat. pada Rabu (4/12/2024).
Data ini membantu warga Jogja dalam menentukan prioritas pembelian bahan makanan, serta memungkinkan pedagang dan produsen mengambil langkah strategis berdasarkan fluktuasi harga. Di antara bahan pokok yang mengalami perubahan, harga cabai merah besar mencatatkan kenaikan dari Rp 30.000 menjadi Rp 31.250 per kilogram.
Berdasarkan informasi dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, para konsumen dapat mengetahui harga rata-rata sembako yang diambil dari Pasar Beringharjo dan Pasar Kranggan. Selain itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga memberikan data harga sembako yang tak kalah penting. Daftar harga yang disajikan mencakup berbagai komoditas, mulai dari bawang putih, beras, daging, hingga minyak goreng, dengan beberapa bahan mengalami kenaikan harga.
Beberapa faktor penyebab naiknya harga sembako antara lain adalah masalah produksi, distribusi, sumber pasokan, dan dinamika permintaan dan penawaran. Khususnya untuk produk yang lebih jarang, seperti tepung terigu curah yang mencatat kenaikan harga dari Rp 9.000 menjadi Rp 10.390/kg, dapat menjadi indikator adanya masalah dalam rantai pasokan atau produksi. Selain itu, pedagang juga dipengaruhi oleh jumlah pesaing di pasar yang bisa menekan harga.
Data dari Bapanas menunjukkan bahwa meski harga beberapa bahan pokok mengalami kenaikan, ada juga yang mengalami penurunan seperti harga telur ayam ras yang turun dari Rp 26.000 menjadi Rp 25.500/kg. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sembako cenderung memiliki variasi harga tergantung pada biaya produksi dan permintaan konsumen. Dengan mengetahui informasi terkini, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam mengatur anggaran belanja mereka.
Informasi harga sembako di Jogja pada 4 Desember 2024 ini menjadi acuan bagi warga untuk mengantisipasi kebutuhan sehari-hari. Perlu dicatat bahwa harga ini bisa berbeda di lapangan akibat disparitas yang ada, sehingga penting bagi masyarakat untuk terus memperhatikan perubahan harga agar dapat melakukan pembelian yang efisien. Diharapkan dengan adanya data yang jelas, masyarakat bisa lebih siap menghadapi dinamika harga bahan pokok di pasaran. @berlin
