SETIAP tanggal 29 Mei, Indonesia memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), sebuah momen penting untuk menghormati dan mengapresiasi generasi senior kita. Tahun ini, tema “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat” menggema, menekankan pentingnya perawatan dan penghargaan terhadap lansia sebagai bagian integral dari masyarakat.
Sejarah HLUN berakar pada kebijaksanaan Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat, yang pada tanggal 29 Mei 1945, sebagai anggota tertua BPUPKI, mencetuskan gagasan perlunya dasar filosofis negara Indonesia. Sejak itu, tanggal ini menjadi simbol penghormatan kepada para lansia yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa.
Peringatan HLUN tahun ini memiliki nuansa berbeda, dengan fokus pada kesejahteraan lansia, terutama di daerah rawan bencana. Indonesia, sebagai negara yang rawan bencana, memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan lansia. Bencana alam seringkali memperparah kondisi mereka, membuat mereka rentan terhadap berbagai risiko.
Kehadiran negara dalam memastikan kesejahteraan lansia tercermin dalam Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan. Mandat ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan Lansia Sejahtera, Mandiri, dan Bermartabat.
Opini saya, peringatan HLUN bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga harus menjadi momentum untuk refleksi dan aksi nyata. Kita harus memastikan bahwa lansia mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang memadai, dukungan sosial, dan pengakuan atas hak-hak mereka. Mereka adalah harta karun berharga yang menyimpan kebijaksanaan dan pengalaman yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda.
Dalam konteks saat ini, di mana pandemi telah mengubah banyak aspek kehidupan, peran serta dukungan bagi lansia menjadi semakin krusial. Mereka membutuhkan lebih dari sekadar perhatian; mereka membutuhkan tindakan konkret yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Mari kita gunakan Hari Lansia ini sebagai titik tolak untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita terhadap generasi yang telah memberikan begitu banyak bagi bangsa ini. Dengan demikian, kita tidak hanya menghormati mereka, tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan moral bangsa kita, “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat”.
@m purnama alam