VISI.NEWS – Puluhan keluarga menjemput pasien yang meninggal di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung. Belakangan diketahui bahwa almarhum terkonfirmasi Covid-19.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (4/10) malam. Pihak rumah sakit sebelumnya berusaha menahan penjemputan karena pasien yang meninggal tersebut sebelumnya diduga terpapar virus corona.
Meski demikian, mereka tidak bisa menahan lebih lama karena pihak keluarga ingin jenazah segera dibawa pulang untuk dimakamkan di dekat kediamannya di wilayah Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, almarhum berinisial CC ini semula dirawat di RSUD Cicalengka pada 29 Oktober 2020. Keesokan harinya, perempuan kelahiran 1963 itu reaktif setelah dilakukan rapid test dan ditindaklanjuti dengan swab test.
Ia kemudian dirujuk ke RSUD Majalaya sambil menunggu hasil swab. Ia meninggal dunia sebelum hasil tes keluar. Pihak keluarga pun meminta jenazah dibawa pulang. Tak lama berselang, pihak Pemerintah Kabupaten Bandung menyatakan almarhum terkonfirmasi positif Covid-19.
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung Yudi Abdurahman mengaku segera melakukan pelacakan kepada keluarga almarhum dan orang-orang yang menjemput jenazah untuk dites.
“Berdasarkan informasi dari pihak (RSUD) Majalaya, hasilnya positif (Covid-19). Ketika datang ke RSUD, pasien itu kan terduga. Hasilnya (Swab Test keluar) baru tadi pagi,” kata dia, Senin (5/10), seperti dilansir Merdeka.com.
“Dinas kesehatan sudah meluncur melakukan tracing dan tracking kepada keluarga. Kontak erat atau tidak, nanti dilihat dulu,” ia melanjutkan.
Menurut dia, peristiwa ini diakui terjadi tidak terlepas dari sosialisasi yang perlu diperkuat. Apalagi, banyak informasi mengenai Covid-19 ini berseliweran di media sosial. Padahal, keabsahannya perlu didalami lagi.
“Banyak pemberitaan juga yang berseliweran. kita harus kuat lagi mengedukasi di tingkat kabupaten. Edukasi masyarakat itu ada yang paham, setengah paham, ada yang perlu ditingkatkan,” terang dia.
“Sangat disayangkan. Ini kan banyak beberapa kasus sebelum-sebelumnya (di daerah lain) menjemput paksa terduga covid. Yang pada gilirannya keluarga terkena juga,” katanya. @fen