VISI.NEWS |BANDUNG – Anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Barat (Jabar) Haji Dudy Pamuji menyebutkan, koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ingin menghentikan politik identitas yang sempat terjadi pada Pilpres 2019.
Akibatnya, masyarakat nyaris terbelah karena terjadi polarisasi, oleh karena itu politik identitas harus segera berakhir dan fokus pada gagasan, KIB telah merumuskan itu, dimana ada tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia ke depan.
“Politik kita harus dihentikan dari politik identitas, harus berdasar gagasan, kita ingin melihat apa yang jadi tantangan Indonesia ke depan, setelah itu baru diskusikan figur yang cocok,” katanya.
Menurutnya, selama ini sudah terjadi 5 C yang kemudian berdampak, 5C tersebut yakni, Covid 19, Conflict (konflik) antar negara, Climate Change (perubahan iklim), Comodity Price (harga komoditas) dan Cost of Living (biaya hidup).
“Dan KIB tengah merumuskan berbagai cara dan upaya agar permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini termasuk 5C dapat bisa diatasi dengan politik gagasan,” ungkap Dudy
Dengan mengedepankan 5B, lanjut Dudy, yakni Bersatu, Bertransformasi, Bekerja, Berdoa, dan Berkarya terus menerus, maka berbagai persoalan bangsa dan negara akan mudah dilalui dan teratasi.
“Kita menitik beratkan pada kualitas sumber daya manusia, kita identifikasi Indonesia harus jadi negara maju, memanfaatkan bonus demografi,” ujarnya.
Terakhir, jika bonus demografi tidak dapat dimanfaatkan dengan baik pada waktunya, generasi tersebut akan menjadi aging society atau masyarakat yang didominasi usia tidak produktif.
“Karena itu, kami telah melaunching Program Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional (Paten), dengan tujuh inisiatif utama”, pungkasnya. @eko