VISI.NEWS – Saat itu, lelaki ini merasa hatinya kosong dan kesepian. Ia merasa, saat itu sangat membutuhkan Tuhan. Pemandangan orang-orang Islam beribadah siang dan malam ternyata menyentuh nuraninya.
Entah mengapa, ia merasa terpanggil untuk lebih dekat lagi mengenal Islam. Ia melihat bagaimana salat lima waktu yang dilakukan kaum Muslim membuat hidup mereka lebih dekat pada Tuhan Yang Mahakuasa.
Dan, ibadah itu dilakukan langsung. Dalam arti, tak ada perantara antara seorang insan dan Tuhannya. Bahkan, dari cerita-cerita yang Junio dengar, orang Islam pun ada yang bangun tengah malam untuk melaksanakan salat dan berdoa, memohon ampunan kepada-Nya.
“Aku nggak mungkin bergantung pada orang lain, bahkan di saat aku terpuruk tidak ada yang bisa membantu aku, pun orang tua aku. Hanya Allah satu-satunya tempat aku bergantung. Baik kantor dan gaji yang kita dapatkan tidak bisa diharapkan karena itu tidak akan cukup, hanya Allah yang bisa mencukupkan,” ujarnya mengenang momen kesadaran itu.
Perlahan-lahan, Junio mencoba memperbaiki kesalahannya di masa lalu, termasuk dalam menjalankan usahanya.
Pada saat yang sama, ia pun mulai serius mempelajari Islam. Akhirnya, pada pertengahan 2017 dirinya memantapkan diri untuk memeluk Islam. Ikrar dua kalimat syahadat diucapkannya di hadapan tokoh agama setempat.
Setelah resmi menjadi Muslim, Junio kemudian mempelajari berbagai seluk beluk keislaman, termasuk ibadah wajib harian.
Ia sangat bersyukur, calon istrinya itu yang seorang Muslim dengan sabar menolongnya untuk mendalami Islam. Sedikit demi sedikit, ia mengetahui apa itu rukun Islam dan rukun iman.
Selanjutnya, ia juga berusaha mengaji Alquran dan menghapal surah-surah pendek. Akhirnya, Junio dapat melaksanakan salat lima waktu.
Ia ingat, dirinya menangis saat bisa melakukan salat untuk pertama kalinya. Dia merasakan keharuan yang teramat sangat.
Betapa leganya seorang insan dapat berhadapan langsung dengan Allah di dalam salat; berkomunikasi dengan-Nya dari hati yang terdalam.
Saat bisa melaksanakan salat lima waktu itu, muncul keinginan kuat dalam diri Junio untuk setiap jam terus beribadah kepada-Nya, selalu mengingat Allah SWT.
Ketika Junio memeluk Islam, sang ibu mengetahuinya meski Junio belum bercerita. Yang membuatnya amat bahagia ialah, ibunya mendukung pilihan hidupnya.@fen/sumber: republika.co.id