VISI.NEWS | SOLO – Ibu Negara Iriana Joko Widodo sebagai penasihat Himpunan Ratna Busana Surakarta, kumpulan ibu-ibu pecinta budaya dan wastra Nusantara, akan ikut parade “Berkebaya Bersama Ibu Negara” dengan 35 “perempuan mandiri” Kota Solo yang akan digelar di puncak Hari Batik Nasional, pada 2 Oktober 2022.
Ketua panitia “Berkebaya Bersama Ibu Negara,” RAy. Febri Dipokusumo, mengungkapkan kepada wartawan di Sunan Hotel, Rabu (29/9/2022), ke-35 orang “perempuan mandiri” tersebut, terdiri dari pesinden jalanan, penjual kuliner cabuk-rambak dan lenjongan, penjual jamu gendong, buruh gendong Pasar Legi dan abdi dalem Keraton Surakarta, yang sampai saat ini masih setia mengenakan kebaya.
“Para perempuan mandiri akan menyambut Ibu Negara di rumah dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, kemudian bersama Ibu Negara Iriana berparade dari Loji Gandrung ke Dalem Wuryaningratan galeri batik Danar Hadi. Ini merupakan penghargaan bagi para perempuan mandiri, yang tetap setia berkebaya,” katanya.
Menurut RAy. Febri, kehadiran Ibu Negara Iriana dalam kegiatan “Berkebaya Bersama Ibu Negara,” di Kota Solo, karena terbentuknya Himpunan Ratna Busana Surakarta merupakan prakarsa Ibu Negara. Sedangkan tujuan utama pagelaran “Berkebaya Bersama Ibu Negara” di puncak Hari Batik Nasional, bertujuan mendukung penetapan Hari Kebaya Nasional yang digaungkan berbagai komunitas dan tujuan khususnya untuk mendukung usulan kebaya sebagai warisan budaya tak benda dan warisan budaya dunia ke UNESCO,” jelasnya.
Ketua panitia “Berkebaya Bersama Ibu Negara” itu, menyatakan, melalui gerakan berkebaya nasional yang digelar di Kota Solo, pihaknya ingin mengulang sukses Hari Batik Nasional yang juga dimulai dari Solo. Selain itu, penyerahan sertifikat pengakuan UNESCO terhadap gamelan yang termasuk dalam daftar warisan budaya tak benda di UNESCO, juga dilaksanakan di Kota Solo.
Berdasarkan catatan panitia, sambungnya, jumlah peserta parade bersama Ibu Negara dibatasi sesuai kuota, yakni terdaftar sebanyak 2.500 orang yang mendaftar secara online dari berbagai daerah. Ibu Negara Iriana juga mengundang para isteri gubernur se Indonesia, para isteri menteri yang tergabung dalam OASE, serta para pengurus Penggerak PKK untuk ikut dalam parade “Berkebaya Bersama Ibu Negara.”
Himpunan Ratna Budaya sendiri, selain di Kota Solo juga terdapat di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Anggotanya, selain perempuan dewasa juga terdapat generasi muda dan siswa sekolah. Dalam parade
“Berkebaya Bersama Ibu Negara”, model kebaya yang dikenakan peserta ditetapkan tiga model yang akan diusulkan ke UNESCO, yaitu kebaya Kartini, kebaya Kuthu Baru dan kebaya rancangan songket atau kebaya Encim.
Menurut Ketua Himpunan Ratna Busana Surakarta, Danarsih Santosa, dalam usia 15 tahun sejak berdirinya Himpunan Ratna Busana, pihaknya telah melakukan inventarisasi dan mempelajari busana- busana daerah Nusantara.
“Sejauh ini hasil inventarisasi belum selesai. Himpunan Ratna Busana masih akan terus mempelajari berbagai ragam busana Nusantara yang sangat kaya,” tuturnya.@tok