VISI.NEWS | BOJONGSOANG – DKM Masjid Al Fath, Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung masih menyisakan kenangan manis perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H. DKM yang terletak di Komplek Perumahan D’Amarta itu merasakan kebersamaan antar golongan dan lintas agama dalam kepanitiaan kurban.
“Ada sekira 150 orang panitia kurban, dan 15 diantaranya fakir miskin yang diberdayakan selama dua hari, dengan mendapat imbalan perhitungan sebagai tenaga berbayar, yang mendapat upah kerja sepadan, mampu memberi warna adanya kerja profesional yang harus terbangun,” ungkap Ketua DKM masjid Al Fath, Ustad Ujang Rahmat, Minggu (17/7/2022).
Menurutnya, Ketua Panitia Idul Qurban saat itu dipegang oleh Ahmad Rifani, dengan pembina Ketua RW Komplek D’Amarta, Abah Mulyadi.
“Kepanitiaan telah mampu menghimpun kerjasama antar warga yang terlibat dalam kepanitiaan kurban, menariknya lagi dalam kepanitiaan itu, tak hanya melibatkan warga muslim saja,” ujarnya.
Sudah menjadi realitas, kata Ustad Ujang Rahmat, dalam beberapa kali perhelatan, warga non muslim pun selalu terlibat dalam perhelatan hari raya kurban itu, sehingga rasa gotong royong, dan keguyuban menjadi kental terasa, berbaurnya semua komponen masyarakat, baik umat Muslim, Kristen, dan Hindu, sebagai kesatuan dari warga Komplek Perumahan D’Amarta, membuat warna yang indah pada kepanitiaan di setiap perayaan Idul Qurban di komplek ini.
“Dari 13 ekor sapi, dan 12 ekor kambing yang masuk dari para
shohibul kurban, panitia bekerja menyembelih hewan qurban sejak mulai pukul delapan pagi, dan berakhir pada pukul dua siang,” jelasnya.
Jumlah daging yang terdistribusikan dimulai dari 4 ons, hingga 1/2 Kg, daging murni, di luar jeroan dan tulang, dengan jumlah keseluruhan daging kurban yang bisa di distribusikan mencapai 3.400 paket yang dikemas dalam kantong keresek yang siap dibagikan.
Adapun wilayah pembagian distribusi daging kurban, katanya, terutama disebar untuk para fakir miskin, tidak hanya di wilayah Desa Lengkong, tapi juga ke wilayah lain seperti, daerah Pangalengan, Ciparay, Majalaya, serta Solokanjeruk.
Ketua RW Komplek Perumahan D’Amarta, Abah Mulyadi, menambahkan, satu kambing masih belum terpotong, sebab syarat wajibnya kurban, nama sohibul qurban haruslah individu, bukan atas nama perusahaan. Dan pemberian hewan kambing dari pengembang perumahan PT. Podomoro, sampai saat ini belum terpotong, masih berada di halaman belakang Masjid Al Fath, dan akan dipotong pada acara pembubaran kepanitiaan kurban DKM Masjid Al Fath.@alfa