VISI.NEWS | SUKABUMI – DPK Apindo Kabupaten Sukabumi mencatat dari akhir tahun 2023 sampai awal tahun 2024 terdapat 4 perusahaan yang tutup atau non aktif akibat dampak resesi ekonomi global.
4 perusahaan itu terdiri dari 3 garmen kemudian 1 Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
“4 perusahaan yaitu PT Manito World yang ada di Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi yang kedua PT Fajar Tunggal Nasional, di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, yang ketiga PT Moda Apparel di Tenjoayu, Cicurug dan yang keempat PT Tirtamas Lestari yang non aktif jadi karyawannya hanya staf,” ujar Ketua DPK Apindo Kabupaten Sukabumi Sudarno Rais, belum lama ini.
Lebih lanjut Sudarno menuturkan, Apindo juga menghimpun data buruh yang kena PHK dari awal resesi ekonomi sampai akhir 2023. Jumlahnya, kata Sudarno, mencapai 25 ribu buruh.
“25 ribu itu dari sekitar 29 perusahaan yang melakukan efisiensi atau pengurangan karyawan,” katanya.
Lebih lanjut, Sudarno menyebut perusahaan di Sukabumi yang aktif dan tergabung dalam Apindo sebanyak 62 perusahaan yang 70 persennya bergerak di bidang padat karya.
Geliat bisnis dari perusahaan-perusahaan tersebut menggantungkan permintaan atau order dari negara tujuan ekspor seperti Eropa dan Amerika. Namun yang terjadi saat ini adalah permintaan itu belum stabil imbas resesi ekonomi.
Tak hanya itu, di dalam negeri juga terdapat persaingan antar produsen. Seperti perusahaan padat karya di Sukabumi yang bersaing dengan luar Sukabumi terkait harga. Pasalnya ada sejumlah daerah yang upah buruhnya berbeda, seperti wilayah Jawa Tengah.
Sehingga Apindo berharap, ekonomi semakin pulih sehingga membuka order yang sebesar-besarnya dari negara tujuan ekspor. Kemudian persaingan antar daerah terhadap harga merupakan persaingan yang sehat.
@andri