VISI.NEWS — Sekedar mengimbau kepada siswa untuk mempunyai laptop/netbook, itu bukan merupakan kewajiban. Apalagi di masa pandemi covid 19 ini, perekonomian masyarakat sedang mengalami kemerosotan.
“Jadi jangan memaksakan kehendak kepada siswa, yang jelas hanya akan menambah beban pengeluaran terutama bagi warga miskin,” kata salah seorang anggota Komisi D yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bandung, H. Osin Permana.
Osin mengakui, pembelajaran melalui laptop/nettbook itu sangat menunjang dalam berbagai aspek. Tapi dia meminta jangan sampai terjadi penekanan psikologis terhadap siswa atau orang tua siswa dengan mewajibkan sarana tersebut.
Lebih baik mempergunakan barang yang ada dulu, lanjut dia, seperti gadget juga android yang dimiliki siswa sekarang ini. Itu jelas lebih praktis meski harus membeli kuota.
Osin juga mempertanyakan apakah itu ada Surat Pemberitahuannya atau disampaikan secara verbal, kalau ada suratnya dia meminta selembarannya untuk dikaji. Sementara kalau secara verbal, itu hanya bersifat imbauan.
Jangan membebani warga lagi. Kasihan orang tua siswa bila pengadaan sarana itu dijadikan kewajiban bagi siswa. “Mereka harus mencari tambahan anggaran kemana lagi untuk membeli perlengkapan pembelajaran itu,” ujar dia. @qia.