VISI.NEWS | INDIA – India telah menerapkan proses penyaringan intensif untuk penumpang internasional yang tiba di bandaranya dan secara acak menguji mereka untuk Covid-19 karena meningkatnya jumlah kasus yang dilaporkan di negara tetangga China, kata menteri kesehatan negara itu pada hari Kamis (22/12).
Mansukh Mandaviya mengumumkan aturan baru di parlemen, di mana dia juga mendesak pemerintah negara bagian untuk meningkatkan pengawasan terhadap varian virus corona baru dan mengirim sampel semua kasus positif ke laboratorium pengurutan genom.
Mandaviya juga meminta masyarakat untuk memakai masker dan menjaga jarak sosial, meski tidak ada mandat resmi untuk keduanya.
India melonggarkan aturan pemakaian masker awal tahun ini setelah kasus virus corona mulai menurun tajam. Ini telah melaporkan kasus Covid-19 terbanyak di dunia sejak pandemi dimulai, tetapi infeksi yang dikonfirmasi telah turun tajam dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut data Kementerian Kesehatan, India saat ini memiliki sekitar 3.400 kasus virus corona aktif.
Kasus-kasus telah melonjak di negara tetangga China sejak melonggarkan pembatasan yang keras awal bulan ini menyusul protes publik yang jarang terjadi.
Mandaviya mengatakan pemerintah India belum memiliki rencana untuk menghentikan penerbangan dari negara tempat kasus baru dilaporkan.
Pada hari Kamis, badan dokter top India, Asosiasi Medis India, juga mengimbau masyarakat untuk memakai masker di semua tempat umum dan mendapatkan penguat vaksin. Ini mendesak orang untuk menghindari pertemuan publik seperti pernikahan, pertemuan politik dan sosial, dan perjalanan internasional.
“Sampai saat ini situasinya tidak mengkhawatirkan dan oleh karena itu tidak perlu panik. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” katanya dalam sebuah pernyataan.
India, negara berpenduduk hampir 1,4 miliar orang, telah memberikan lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin Covid-19, tetapi hanya 27% dari populasi yang telah menerima dosis penguat ketiga. @fen/sumber: afp/dailysabah.com