VISI.NEWS | BANDUNG – Masyarakat Indonesia tercatat sebagai konsumen mikroplastik terbanyak di dunia, bahkan mengalahkan 109 negara lainnya. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Environmental Science & Technology mengungkapkan bahwa Indonesia, bersama dengan Malaysia dan Filipina, menempati posisi teratas dalam daftar konsumsi mikroplastik per kapita secara global.
Peneliti menemukan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik setiap bulan, jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan warga Amerika Serikat yang hanya mengonsumsi sekitar 2,4 gram mikroplastik per bulan.
Faktor utama yang berkontribusi terhadap tingginya konsumsi mikroplastik di negara-negara berkembang di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, adalah industrialisasi. Proses industrialisasi ini menyebabkan peningkatan sampah plastik dan memperbesar kemungkinan manusia terpapar mikroplastik melalui makanan dan minuman.
Sumber Makanan dengan Mikroplastik Tertinggi
Mikroplastik sering kali masuk ke dalam makanan melalui limbah plastik atau penggunaan plastik dalam pengolahan makanan. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang terpapar mikroplastik dengan kadar tertinggi:
1. Sayuran dan Buah-buahan: Mikroplastik dapat terserap oleh tanaman melalui akar, dan kemudian berpindah ke bagian batang, daun, biji, dan buah. Beberapa jenis sayuran dan buah yang banyak terkontaminasi mikroplastik antara lain wortel, apel, dan selada.
2. Sumber Protein: Mikroplastik juga ditemukan dalam berbagai sumber protein, termasuk daging sapi, ayam, babi, makanan laut, dan tahu. Studi menunjukkan bahwa produk-produk ini sering terkontaminasi mikroplastik melalui proses produksi atau limbah plastik di lingkungan.
3. Beras: Dalam penelitian, ditemukan bahwa setiap 100 gram nasi mengandung sekitar 3 hingga 4 mg plastik. Untuk mengurangi risiko kontaminasi, disarankan untuk mencuci beras sebelum dimasak, yang dapat mengurangi kandungan plastik hingga 40 persen.
4. Garam: Studi pada 2023 mengungkapkan bahwa garam Himalaya kasar mengandung mikroplastik tinggi akibat proses penambangan dari tanah yang terkontaminasi plastik. Selain itu, garam hitam dan garam laut juga tercatat mengandung mikroplastik.
5. Teh Kantong: Penelitian menunjukkan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik dapat melepaskan lebih dari 11 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ke dalam air yang kita konsumsi.
6. Air Minum Kemasan: Sebuah studi pada tahun 2024 menemukan bahwa setiap liter air minuman kemasan mengandung rata-rata 240.000 partikel mikroplastik dari tujuh jenis plastik berbeda, termasuk nanoplastik.
7. Gula: Penelitian pada tahun 2022 menemukan bahwa gula juga menyumbang paparan mikroplastik pada manusia.
Peningkatan paparan terhadap mikroplastik ini menunjukkan bahwa masyarakat harus lebih sadar akan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi plastik.
Paparan jangka panjang terhadap mikroplastik dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti gangguan hormon dan penyakit kronis. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan dan melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci bahan makanan, terutama yang berisiko tinggi terkontaminasi plastik. @ffr