Search
Close this search box.

Influencer Memiliki Peran Penting dalam Pemilu 2024

Ilustrasi influencer. /allstarsArtikel ini telah tayang di Apahabar.com dengan judul: Serius Mau Jadi Influencer di Media Sosial? Simak 5 Tips Ini https://apahabar.com/post/serius-mau-jadi-influencer-di-media-sosial-simak-5-tips-ini-lfi5t0m0

Bagikan :

VISI.NEWS | BANDUNG – Praktisi digital marketing dan komunikasi politik, sekaligus content creator Azhari Hidayatsyah berpendapat bahwa pemilu 2024 harus bisa menjadi ajang pertarungan meraih hati dan pikiran dengan cara yang santun untuk para influencer.

Katanya, Senin (27/11/2023), peran influencer entah yang bersifat volunteer atau menerima kompensasi khusus harus bisa memperkenalkan Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) ke arah positif. “Artinya mendukung berdasarkan rasa rasional tanpa ada saling menjatuhkan atau memberikan kesan negatif ke pasangan Capres dan Cawapres lainnya,” ungkapnya.

Menurut analisanya, influencer memiliki peran signifikan untuk generasi Z dan milenial untuk menentukan pilihan. Azhari berpendapat angka bisa menyentuh 65% dalam mempengaruhi pilihan generasi Z dan millennial.

Ia berpendapat juga, untuk saat ini kondisinya sangat berbeda dengan 2 periode sebelumnya. Sebab, pemilih generasi Z dan milenial justru akan lebih melek dan fokus ke visi dan misi Capres dan Cawapres yang akan dipilih.

Namun jika dilihat dari cara komunikasi politik dari Joe Biden dalam pemilu AS yang lalu, Joe Biden melakukan podcast dengan para Influencer dan seleb, namun tidak membahas tentang politik lebih ke arah personal dan kehidupan keluarga. Cara seperti inilah yang justru akan membangun rasa simpati terhadap capres dan cawapres.

“Generasi Millenial dan Gen Z lebih suka menyimak cerita personal dan kehidupan keluarga capres, kalo diajak bahas visi dan misi mode serius pasti nggak akan sampai message nya. Ini adalah peluang untuk tim pemenangan capres dan cawapres, Jika berhasil merebut hati dan pikiran Generasi Millenial dan Gen Z pasti jadi juara di Pilpres 2024” ungkap Azhari.

Azhari menambahkan, ada konsep strategi hibrida media yang dipopulerkan oleh akademisi komunikasi politik Inggris. Menurutnya, peran media sosial sebagai new media untuk saat ini akan memiliki dampak signifikan dalam mengontrol pembangunan opini di kalangan generasi millennial dan Gen Z. Namun menggabungkan peran new media dan old media adalah hal yang sangat tepat untuk melakukan komunikasi politik di generasi millenial dan gen Z, dimana media jurnalisme sebagai alat fact checking setelah menerima informasi di media sosial.

Baca Juga :  Keluarkan Surat Edaran, Pemkab Bandung Imbau Masyarakat Waspada Potensi Gempa Bumi Megathrust

Untuk pemilu 2024, Azhari berpesan agar content creator mampu membuat konten yang cerdas dan menjauhi saling menjatuhkan capres dan cawapres lainnya. Ayo waktunya, berpolitik yang cerdas di era digital.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :