Iran Bikin Wales Menangis

Editor Timnas Iran Berhasil menundukkan Wales 2-0./operafootball.com/ist.
Silahkan bagikan

VISI.NEWS | DOHA – Laga panas Iran vs Wales berbuah manis bagi Iran yang mampu meraup poin penuh usai menundukkan Wales 2-0 tanpa balas.

Pertandingan Grup B babak penyisihan Piala Dunia Qatar 2022 itu berlangsung Jumat (25/11) di Ahmed bin Ali Stadium dan dipimpin wasit Mario Escobar.

Di babak pertama kedua kesebelasan saling serang guna meraih kemenangan. Namun, hingga 45 menit babak pertama usai, tak ada satu gol pun tercipta.

Menjelang babak kedua berakhir tampilan kedua kesebelasan kian panas bahkan “beringas” hingga terjadi petaka bagi Wales ketika sang kiper, Wayne Hennesey, harus melanggar pemain Iran di luar kotak penalti dan mengangkat kaki terlalu tinggi.

Wasit sempat memberinya 1 kartu kuning saja, namun kemudian wasit Mario melihat VAR dan berbuah kartu merah sehingga Wayne pun terusir dari lapangan.

Gol untuk Iran pun tinggal menunggu waktu. Di menit-menit injury time gol tercipta melalui kaki Roozbeh dan Ramin Rezaeian.

Dengan hasil ini Iran naik ke posisi 2 klasemen sementara dengan poin 3, sementara Wales ke posisi juru kunci dengan poin 1.

Selain pertandingan Wales kontra Iran, di Grup B pada Sabtu (26/11) dini hari, tepatnya pukul 02:00 WIB, akan saling berhadapan Inggris vs Amerika Serikat.
__________

Klasemen sementara Grup B Piala Dunia Qatar 2022

1. Inggris 3
2. Iran 3
3. Amerika Serikat 1
4. Wales 1

@fen

Baca Juga :  Dikalahkan Kostarika, Jepang Tumbang

Fendy Sy Citrawarga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Next Post

PBB Desak Iran Akhiri Tindakan Kekerasan terhadap Pendemo

Jum Nov 25 , 2022
Silahkan bagikanVISI.NEWS | JAKARTA – Iran kemungkinan menghadapi penyelidikan internasional ketika kepala hak asasi manusia PBB Volker Türk mendesak negara itu untuk segera menghentikan tindakan kerasnya terhadap pengunjuk rasa. Türk membuka sesi darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, di mana negara-negara dipanggil untuk membahas “situasi hak asasi manusia yang memburuk” […]