VISI.NEWS – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut melakukan penangkapan terhadap Iis Rosita Dewi yang merupakan istri dari Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, di Bandara Seokarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu (25/11/2020) dini hari.
Penangkapan itu terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi dana proses ekspor benih lobster, program kementerian pada era Edhy yang mengundang kontroversi.
Iis merupakan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Ia memiliki total kekayaan mencapai Rp 7,1 miliar.
Sebagai pejabat publik, Iis diwajibkan untuk melaporkan hartanya melalui laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke KPK. Dilansir dari situs resmi LHKPN KPK, Iis terakhir melaporkan kekayaannya pada 1 Mei 2020.
Dalam laporan itu, Iis menggunakan nama Iis Edhy Prabowo. Berbeda dari sang suami yang tak memiliki utang, Iis mencatatkan utang sebesar Rp 230 juta dalam laporannya.
Dia melaporkan aset terbanyak yang dimilikinya berupa tanah dan bangunan yang mencapai Rp 4,3 miliar. Rinciannya, Iis menuliskan bahwa dirinya punya tanah yang tersebar di beberapa wilayah di Muaraenim.
Setidaknya, ada tujuh bidang tanah di Muaraenim yang jika diakumulasikan seharga Rp 1,9 miliar. Selain itu, Iis juga memiliki beberapa tanah dan bangunan di wilayah Bandung dan Bandung Barat.
Kepada KPK, Iis juga melaporkan memiliki harga kendaraan transportasi dan mesin sebesar Rp 890 juta. Beberapa aset kendaraan roda empat yang dicatatkan Iis berupa Mobil Mitsubishi Pajero Sport 2011 seharga Rp 270 juta dan mobil bertipe sama keluaran tahun 2017 seharga Rp 500 juta.
Sisanya, Iis memiliki beberapa kendaraan roda dua seperti motor Honda Beat seharga Rp 6 juta, Yamaha Rx-King seharga Rp 4 juta, dan sepeda olahraga seharga Rp 65 juta. Iis menyebutkan bahwa dirinya juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 1,9 miliar dan kas atau aset setara kas sebesar Rp 256 juta.
Iis melenggang ke Senayan setelah memperoleh suara sebanyak 72.125 di Pemilu 2019 dari daerah pemilihan Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.
Iis lolos bersama sejumlah politikus ternama seperti politikus Partai Demokrat Dede Yusuf, politikus Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, serta politikus PKB Cucun Ahmad Syamsurizal. Kini, Iis duduk di Komisi V yang menangani persoalan-persoalan terkait infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal, transmigrasi, meteorologi, klimatologi, dan geofisika, serta pencarian dan pertolongan. @fen