VISI.NEWS – Tokoh pers Indonesia sekaligus pendiri Kompas Gramedia Group, Jakob Oetama, meninggal dunia hari ini, Rabu (9/9), pada usia 88 tahun.
Ucapan belasungkawa warganet atas kematian Jakob menjadi trending topic di Twitter.
Kata kunci Jakob Oetama menjadi trending topic di Indonesia. Warganet berduka atas kepergian tokoh pers tersebut.
Seorang warganet @IgnatiusGiri membagikan foto Jakob bersama PK Ojong. Pada 1965 silam, kedua tokoh pers ini mendirikan harian Kompas.
Now they reunited. RIP Jakob Oetama (1931-2020). pic.twitter.com/RZLl3Eoqol
— Ignatius Giri (@IgnatiusGiri) September 9, 2020
Warganet @jagowriter mengatakan Jakob adalah seorang jurnalis yang berjuang keras untuk memperjuangkan kebebasan pers selama hampir 30 dekade.
Sad to hear of the death of Mas Jacob Oetama, founder of Kompas, once Indonesia’s largest circulation daily newspaper. Like other journalists of his generation, the struggle for independence gave way to a new struggle for freedom of speech over three decades. RIP Mas Jacob!
— Michael Vatikiotis (@jagowriter) September 9, 2020
Akun @Mocco_Manga mengatakan Jakob berperan penting dalam perkembangan komik atau manga di Indonesia. Perusahaan percetakan Elex Media Komputindo yang merupakan anak usaha Kompas Gramedia group merupakan peletak dasar pengembangan komik di Indonesia.
Rest in Peace Pak Jakob Oetama. Terima kasih atas warisan peradaban berupa industri percetakan dan buku dari perusahaan Bapak sehingga bangsa ini semakin tercerahkan.
Jasa Bapak juga luar biasa di era awal penerbitan komik/manga di Indonesia.https://t.co/bOVWMhVRNI pic.twitter.com/5zBHbO3PpF
— Moco Manga (@Moco_Manga) September 9, 2020
Twitter resmi jurnalis senior, Karni Ilyas juga mengucapkan rasa belasungkawa atas kepergian Jakob. Ia mendoakan agar Jakob bisa beristirahat dengan damai.
Saya turut berduka cita atas berpulangnya Pendiri Kompas Gramedia, sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas, senior saya, Jakob Oetama di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima arwah Almarhum di sisiNya. Amin.
— Karni ilyas (@karniilyas) September 9, 2020
Warganet lainnya mengucapkan belasungkawa sembari mengingat jasa-jasa Jakob terhadap insan pers di Indonesia.
Selamat jalan, Pak Jakob. Terima kasih telah meletakkan tonggak penting untuk pers Indonesia. Turut berduka untuk keluarga dan keluarga besar Kompas Gramedia. https://t.co/g6tF0PVzQB
— Putri (@salasikan) September 9, 2020
Turut berduka cita atas wafatnya tokoh pers Indonesia Jakob Oetama hari ini, Rabu 9 September 2020. Jasanya begitu besar dalam meletakkan dasar-dasar jurnalisme yang humanis dan bermakna.
— Noverius Laoli (@NoveriusLaoli) September 9, 2020
Selamat jalan pak Jakob Oetama. Ini buku yang diterbitkan dari tesis saya. Buku tersebut bersaksi bahwa pendiri Harian Kompas itu penganjur Jurnalisme Kemananusiaan. RIP. #JakobOetama pic.twitter.com/UdHAFKxZGz
— NURUDIN (@nurudinwriter) September 9, 2020
Jakob Oetama meninggal dunia akibat gangguan multi organ yang dideritanya. Sebelum meninggal, Jakob sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Bapak tanggal 22 Agustus itu dirawat di kami, pada saat awal masuk memang kondisi kritis, dan kondisinya lemah dan pada saat itu kami lakukan perawatan cukup maksimal,” kata Direktur RS Kelapa Gading Ronald Reagan dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Rabu (9/9).
Ronald menyebut kondisi Jakob sebelumnya memang sempat membaik. Namun penyakit penyerta atau komorbid dan faktor usia lanjut membuat kondisi Jakob kembali buruk.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mitra Kelapa Gading Felix Prabowo Salim mengatakan, dalam dua minggu terakhir setelah Jakob pertama kali dirawat, kondisinya mengalami pasang surut namun cenderung memburuk.
Kondisi Jakob sempat kritis dan mengalami keadaan koma Pada Minggu (6/9) lalu. Dalam hal ini, Felix juga memastikan, bahwa kematian Jakob tidak disebabkan oleh infeksi virus corona (covid-19).
“Kami dua kali melakukan pemeriksaan PCR, swab covid, dan hasilnya negatif,” kata Felix. @fen/cnn indonesia