Search
Close this search box.

Jaksa Agung Burhanuddin: Saya Butuh Jaksa yang Cerdas, Berintegritas, dan Bermoral

Jaksa Agung, ST Burhanuddin./visi.news/kejari minahasa

Bagikan :

VISI.NEWS | JAKARTA — Jaksa Agung Republik Indonesia, ST Burhanuddin, memberikan ceramah pembekalan kepada peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ) Angkatan LXXXII (82) Gelombang II Tahun 2025 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Jakarta, pada Senin (13/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung menyampaikan harapannya agar para peserta PPPJ menjadi pionir dalam penegakan hukum dengan menonjolkan karakter Jaksa yang berkualitas.

Menurut Jaksa Agung, para Jaksa yang sedang dilatih di PPPJ diharapkan untuk memahami pentingnya adaptasi budaya dan sosial, termasuk bahasa daerah, untuk membangun kepercayaan dan menyampaikan pesan hukum secara lebih efektif. “Para Jaksa yang cerdas, profesional, dan humanis adalah masa depan Kejaksaan,” ujar Jaksa Agung, menegaskan bahwa pemahaman terhadap konteks sosial sangat penting dalam menjalankan tugas ke depan.

Dalam ceramahnya, Jaksa Agung menggambarkan sosok “Jaksa Berkualitas” yang harus memiliki lima karakter utama, yakni Solid, Berintegritas, Adil, Responsif, dan Profesional. Menurutnya, karakter-karakter ini harus menjadi cerminan dari nilai-nilai luhur Tri Krama Adhyaksa yang dipegang teguh oleh seluruh anggota Kejaksaan.

Karakter pertama yang disoroti Jaksa Agung adalah solid. Menurutnya, soliditas erat kaitannya dengan solidaritas dan jiwa korsa yang mengarah pada kebenaran dan kebaikan untuk penguatan institusi Kejaksaan. Soliditas juga diwujudkan melalui prinsip Een en ondelbaar (satu dan tidak terpisahkan), yang menjadi landasan untuk menjalankan tugas secara kolektif dengan kesamaan visi dan misi.

Karakter berintegritas adalah fondasi utama dalam setiap langkah Jaksa. Jaksa Agung menegaskan bahwa ia tidak membutuhkan Jaksa yang cerdas tetapi tidak berintegritas. “Saya butuh Jaksa yang cerdas, berintegritas, dan bermoral,” tegasnya. Integritas, menurut Jaksa Agung, harus tercermin dalam sikap dan perilaku yang konsisten dengan etika, moralitas, kejujuran, dan tanggung jawab.

Baca Juga :  Dedi Mulyadi Bantah Tudingan Menkeu Soal Dana Rp4,17 Triliun Mengendap di Bank

Selain itu, adil juga menjadi karakter yang tak kalah penting. Sebagai penjaga keadilan, seorang Jaksa harus selalu menuntut keberanian untuk mengatakan yang benar dan kebijaksanaan dalam menegakkan hukum. Jaksa Agung mengingatkan bahwa keadilan tidak hanya ada dalam buku atau undang-undang, tetapi juga dalam hati nurani setiap individu.

Karakter berikutnya adalah responsif. Di era perkembangan teknologi yang pesat, Jaksa harus mampu mengikuti perkembangan zaman, seperti penggunaan Akal Imitasi (AI), untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas kinerja. Namun, Jaksa Agung mengingatkan bahwa AI hanyalah alat bantu, bukan pengganti manusia. “Responsif berarti Jaksa harus mengutamakan akuntabilitas, transparansi, dan menjamin keadilan prosedural,” ungkap Jaksa Agung.

Karakter terakhir yang ditekankan Jaksa Agung adalah profesionalisme. Seorang Jaksa harus memiliki kemampuan analisis yuridis yang terstruktur dan komprehensif, serta menguasai teori, doktrin, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kepatuhan terhadap petunjuk teknis, pedoman, dan kebijakan pimpinan adalah hal yang wajib untuk meminimalkan kesalahan dalam menjalankan tugas.

Selain karakter-karakter tersebut, Jaksa Agung juga mengingatkan pentingnya adab dan etika dalam menjalankan profesi sebagai penegak hukum. “Kecerdasan yang dimiliki seorang Jaksa akan percuma jika tidak dilengkapi dengan adab dan etika yang baik. Adab dan etika adalah landasan moral yang membimbing Jaksa untuk tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjaga martabat kemanusiaan,” tambahnya.

Di akhir ceramahnya, Jaksa Agung menekankan agar peserta PPPJ menjaga marwah dan kehormatan institusi Kejaksaan. “Belajarlah dari senior-senior Anda, ambil pembelajaran yang baik, dan hindari tawaran yang dapat merusak karier Anda. Sebagai Jaksa, Anda adalah contoh bagi masyarakat,” pungkas Jaksa Agung, memberikan pesan yang kuat bagi para calon Jaksa di masa depan.

Baca Juga :  AMSI Dukung Revisi UU Hak Cipta demi Lindungi Karya Jurnalistik dari AI

Dengan pembekalan ini, Jaksa Agung berharap agar peserta PPPJ Gelombang II Tahun 2025 dapat menjadi Jaksa yang tidak hanya cerdas dan profesional, tetapi juga memiliki karakter yang berintegritas dan bermoral untuk mewujudkan penegakan hukum yang adil dan bermartabat.

@uli

Baca Berita Menarik Lainnya :