VISI.NEWS | SOREANG – Dalam waktu dekat ini beredar kabar di lingkungan instansi pemerintah Kab. Bandung akan ada mutasi pejabat eselon dua. Dari tujuh jabatan eselon dua yang dimutasi, tiga yang paling hangat dibicarakan.
Keterangan yang dihimpun VISI.NEWS, Senin (25/7/2022) menyebutkan, Kadisdik Ruli Hadiana akan diganti oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Akhmad Djohara.
“Kursi Pak Akhmad Djohara akan diisi oleh Kepala Dinas Olahraga Pak Marlan,” ungkap sumber di eselon dua yang meminta tidak disebutkan namanya itu.
Kursi Marlan Nursyamsu akan diisi oleh Wawan Ridwan yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung.
“Jabatan untuk Pak Ruli sendiri belum jelas nanti kemana. Tapi kan isu Pak Ruli sih sudah lama karena dianggap kurang cakap memimpin dinas tersebut,” ungkapnya.
Membangun komitmen
Dimintai tanggapannya, pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung Endi Suhendar mengungkapkan, arah pendidikan Kabupaten Bandung sekarang ini tidak jelas. “Kita mau dibawa kemana sebenarnya, saya saja yang duduk di dewan pendidikan tidak tahu arah pendidikan Kabupaten Bandung itu mau dibawa kemana,” ungkapnya.
Endi mengatakan, persoalan paling mendasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung sekarang ini lemahnya komitmen untuk membangun pendidikan yang berkualitas.
“Seharusnya dari mulai kepala dinas sampai kepala unit pendidikan terbawah terbangun komitmen yang sama. Kalau sudah terbangun komitmen harus diupayakan bersama mengimplementasikan komitmen tersebut. Jangan sampai hal-hal yang tidak penting dipentingkan, sementara yang penting dikesampingkan,” ungkapnya.
Menurutnya, dinas pendidikan itu harus dikelola oleh orang yang sangat paham pendidikan dan mempunyai manajerial skill yang baik. “Pimpinan-pimpinan di Disdik itu harus paham masalah pendidikan dan punya kemampuan manajerial yang baik,” tandasnya.
Ia juga mewanti-wanti penempatan orang di Disdik Kabupaten Bandung itu harus mengutamakan karakter dan mengesampingkan kepentingan politik. “Jadi seharusnya politik itu hanya mewarnai saja, tapi lebih dikedepankan kualitas pendidikan itu sendiri. Kalau kepentingan politiknya yang dikedepankan, upaya membangun pendidikan di Kabupaten Bandung tidak akan berhasil,” pungkasnya.@alfa/asa