VISI.NEWS | JAKARTA – Hanya tinggal dua hari lagi, rakyat Indonesia akan menentukan pilihan mereka dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024. Tiga pasangan calon, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bersaing untuk mendapatkan suara terbanyak dari 193 juta pemilih.
Salah satu pasangan yang menarik perhatian media asing adalah Prabowo-Gibran, yang merupakan gabungan antara mantan rival dan sekutu politik. Prabowo, yang kalah dalam dua pilpres sebelumnya, kali ini menggandeng putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran, sebagai calon wakilnya.
Media asing menyoroti berbagai aspek terkait pasangan ini, mulai dari strategi, tantangan, hingga potensi kemenangan mereka. Berikut ini adalah beberapa media asing yang menyoroti Prabowo-Gibran jelang pencoblosan:
South China Morning Post: Media berbasis di Hongkong ini memuat artikel dengan judul “Prabowo gets Jokowi’s son as running mate in Indonesia’s 2024 presidential election“. Dalam artikel tersebut, SCMP mengutip pendapat dari beberapa analis politik, seperti Burhanuddin Muhtadi, Dodi Ambardi, dan Yohanes Sulaiman. Mereka menilai bahwa Prabowo telah melakukan manuver politik yang cerdas dengan menggandeng Gibran, yang memiliki popularitas dan dukungan dari kalangan milenial. Selain itu, Prabowo juga akan mendapatkan keuntungan dari basis pemilih Jokowi, terutama di Jawa Tengah, yang merupakan kampung halaman Gibran.
CNBC Indonesia: Media ekonomi dan bisnis ini menyoroti pemilihan umum presiden (pilpres) RI dalam artikel berjudul “Ramai-Ramai Media Asing Sorot Prabowo-Gibran di Pilpres RI”. Dalam artikel tersebut, CNBC Indonesia menyebutkan bahwa media asing Al-Jazeera dan SCMP menyoroti pasangan Prabowo-Gibran. Al-Jazeera mengangkat isu dinasti politik yang mungkin timbul jika Prabowo-Gibran menang, sementara SCMP menyoroti keuntungan dan tantangan yang dihadapi oleh Prabowo-Gibran dalam pilpres 2024.
Channel News Asia: Media berbasis di Singapura ini menyoroti sinyal dukungan Jokowi kepada Prabowo dalam pilpres 2024 dalam artikel berjudul “Indonesia Elections 2024: Jokowi’s ‘Obama-style’ campaigning for Prabowo sets a risky precedent, say observers“. Dalam artikel tersebut, CNA mengutip pendapat dari beberapa pengamat politik, seperti Ambang Priyonggo, Eve Warburton, dan Philips Vermonte. Mereka menilai bahwa sikap Jokowi yang mendukung Prabowo sama dengan apa yang dilakukan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang mendukung dan terlibat aktif dalam kegiatan kampanye Hilary Clinton pada Pemilu 2016. Namun, tindakan tersebut dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap presiden sebagai sebuah institusi.
Dari berbagai sorotan media asing tersebut, dapat dilihat bahwa Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang menarik dan kontroversial dalam pilpres 2024. Pasangan ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dihadapi dalam meraih simpati pemilih. Apakah Prabowo-Gibran akan mampu memenangkan pilpres 2024? Kita tunggu hasilnya pada 14 Februari 2024.
@mpa