VISI.NEWS | JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menilai, tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan sangat relevan dengan generasi milenial.
Menurut Jubir Maudy Ayunda, tiga isu prioritas tersebut akan menjadi warisan bagi generasi milenial dan generasi Z ke depan. Terutama pada isu prioritas transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan.
“Energi berkelanjutan atau energi bersih itu kita membicarakan dunia yang memang akan diwariskan kepada kita anak-anak muda dan digital transformation juga sangat relevan. Jadi memang harus ada keterlibatan dan keinginan untuk menjadi bagian dari diskusi-diskusi besar ini,” ujarnya dalam Media Brief bersama Juru Bicara G20 yang berlangsung virtual dari Media Center Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (07/04/2022).
Jubir Presidensi G20 Indonesia menekankan arti penting keterlibatan dan peran generasi milenial dan generasi Z dalam setiap pembahasan dan diskusi selama kepemimpinan Indonesia. Menurutnya, materi bahasan tidak hanya memiliki kepentingan nasional maupun internasional, tetapi juga secara personal.
“Kalau buat saya pribadi sebagai milenial juga, banyak pesan-pesan yang ingin saya sampaikan lewat forum ini, salah satunya sebenarnya ingin memotivasi dan menginspirasi anak-anak muda untuk ingin tahu. Dalam berbagai kesempatan dan di platform (media sosial), saya selalu mengangkat rasa ingin tahu dan saya menjadi warga negara yang memang ingin berpartisipasi dan aktif,” tuturnya.
Sebagai generasi milenial, Maudy Ayunda bertekad untuk tidak sekadar aktif memberikan kontribusi kepada negara, namun juga lebih membuka diri atas wawasan dan informasi. Termasuk update terbaru mengenai diskusi penting dalam Presidensi G20 Indonesia yang harus menjadi prioritas personal untuk anak-anak muda.
“Jadi karena saya juga menggunakan media sosial untuk berkomunikasi, mungkin dengan secara lebih aware dengan menunjukkan konsepnya lewat media sosial,” jelasnya.
Jubir Maudy Ayunda menjelaskan awal mula terlibat sebagai bagian dari tim juru bicara Presidensi G20 Indonesia.
“Beberapa bulan yang lalu saya memang dapatkan kabar dan dikontak dari Mas Dedy (Jubir Kementerian Kominfo). Spesificly, waktu itu saya ingat sekali cuman dikasih tahu dari tim, setelah itu saya berbicara langsung dengan Mas Dedy lewat telpon. Karena ini kan hal yang sangat penting dan sangat besar, di situ lah benar-benar saya mendengar dan mempelajari apa tugas menjadi Jubir Presidensi G20 Indonesia,” kisahnya.
Maudy Ayunda memberikan apresiasi kepada Pemerintah atas kepercayaan mewakili kalangan muda Indonesia. Maudy menyatakan sangat merasa terhormat menjadi bagian dari momentum bersejarah Presidensi G20 Indonesia.
“Saya pun bertanya banyak ke Mas Dedy tugasnya apa saja? Apa cara paling terbaik untuk saya berkontribusi dan membantu. Tapi tidak butuh waktu yang lama pertimbangannya. Intinya langsung oke, karena memang apapun yang bisa saya lakukan untuk berkontribusi dengan platform yang saya miliki, pasti saya lakukan kalau dampaknya positif apalagi untuk Indonesia,” ungkapnya.
Strategi Komunikasi
Dalam kesempatan itu, Jubir Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda menjelaskan strategi komunikasi yang akan dilakukan bersama tim juru bicara. Menurutnya, komunikasi aktif mengenai penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia akan disampaikan setiap minggu.
“Kalau soal strategi komunikasi memang ada beberapa format yang juga sudah kita diskusikan. Pastinya akan ada komunikasi setiap bulannya, setiap minggunya di mana akan lebih terstruktur saya menjelaskan apa saja agenda-agenda dan apa saja yang sudah didiskusikan dan dibahas selama beberapa minggu terakhir,” jelasnya.
Jubir Maudy Ayunda menjelaskan mengenai objektifitas informasi yang dikemas melalui konten yang menarik agar dengan mudah dicerna oleh masyarakat luas.
“Kita juga tetap akan menggunakan platform media sosial dan platform saya agar tetap bisa bertemu dengan teman-teman milenial dan gen Z,” ujarnya.
Maudy Ayunda menilai tugas sebagai Jubir Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia akan menjadi tantangan tersendiri. Menurutnya, tantangan tersebut sangat menarik perhatian terutama berkaitan dengan upaya memahami setiap pembahasan atau isu-isu prioritas Presidensi G20.
“Yang paling menarik dari tugas ini adalah keharusan saya untuk mempelajari lebih dalam lagi topik-topik atau isu-isu prioritas yang akan didiskusikan. Karena disini tugas saya harus menerima, mempelajari, mencerna lalu menyampaikan kembali. Untungnya memang saya sangat gemar belajar dan baca, jadi ini tantangan yang akhirnya menjadi sesuatu yang menarik,” ungkapnya.
Meskipun baru menjalankan tugas sebagai Jubir Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda mengungkapkan keinginan besar untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan hingga pada puncak KTT G20 di bulan November mendatang.
“Memang baru bertugas seminggu ini tapi justru saya tidak sabar dengan apapun update-update yang akan datang dan seru dari G20. Sehingga target saya mungkin agar objektif pemerintah dan Indonesia bisa tercapai dengan memilih saya sebagai bagian dari tim jubir, bahwa pesan-pesan yang penting itu tersampaikan dengan baik, anak-anak muda, milenial dan generasi Z bisa aware dan bisa berpartisipasi,” jelasnya.
Jubir Maudy Ayunda berharap tugas utama dalam menyampaikan informasi ke masyarakat luas khususnya kepada milenial dan generasi Z dapat tersampaikan dengan baik dan pelaksanaan komunikasi publik Presidensi G20 Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
“Untuk hal-hal yang spesifik, teknis dan substantif itu memang dalam G20 ini banyak sekali topik yang dibahas. Ada Sherpa Track, Finance Track, ada juga jubir-jubir lain dalam area-area yang juga akan menyampaikan ke masyarakat,” tandasnya. @alfa